-->

RENCANA PENANGANAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN MUTU PROYEK PEKERJAAN

Disini saya akan menjelaskan bagaiman rencana penanganan pekerjaan dan pengendalian mutu suatu proyek pekerjaan,

Dalam pengendalian pelaksanaan suatu proyek pekerjaan perlu adanya pemeriksaan, yaitu memeriksa apakah hasil kerja pelaksanaan telah direalisasikan sesuai dengan rencana. Apabila hasil pemeriksaan tidak sesuai dengan rencana, segera dibuat langkah-langkah tindak lanjut agar pelaksanaan sesuai dengan rencana. Pemeriksaan dilaksanakan secara menerus/rutin sesuai check point dan control point. Control point bisa dikatakan sebagai hold point yaitu titik dimana plaksanaan pekerjaan lanjutan tidak boleh dimulai sebelum pekerjaan sebelumnya selesai dilaksanakan.

Metode pelaksanaan berhubungan erat dengan aspek teknologi, dimana aplikasi teknologi terkini perlu diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, kadangkala harus ada terobosan dalam metode kerja dalam menyelesaikan pekerjaan, terutama pada saat menghadapi kendala-kendala di lapangan. Metode kerja yang dilengkapi dengan teknologi baru sangat membantu dalam mengatasi kendala tersebut.

Metode kerja yang diterapkan dalam suatu proyek pekerjaan dibagi menjadi 5 (Lima) bagian yang saling berhubungan dan saling melengkapi, yaitu:
a). Uraian pekerjaan dan metode pelaksanaannya.
b). Alur pelaksanaan Pelaksanaan dan manajemen mutu.
c). Visualisasi pelaksanaan pekerjaan.
d). Manajemen waktu yang cepat dan efektif.
e). Pengendalian biaya yang efisien.

a). Uraian Pekerjaan dan Metode Pelaksaannya
Merupakan penjelasan pelaksanaan pekerjaan secara rinci dari selama proyek berjalan sampai dengan serah terima, mulai dari lingkup pekerjaannya, uraian pelaksanaan dan alat bantu yang akan dipakai.

b). Alur Pelaksanaan dan Manajemen Mutu
Merupakan penjelasan prosedur pelaksanaan pekerjaan dan tanggung jawab personil proyek, yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan. Masing-masing menerapkan prosedur dengan disiplin tinggi, sehingga akan menghasilkan pekerjaan dengan mutu yang baik. Pengendalian mutu di proyek dilaksanakan berdasarkan inspeksi lapangan oleh petugas yang bertanggung jawab dalam pengendalian mutu ISO-9000, sebagai manajemen mutu, maka pengedalian mutu pekerjaan pembangunan suatu proyek Rehabilitasi mengikuti ketentuan dan prosedur yang ada dalam Sistem Manajemen Mutu standar ISO-9000 meliputi:
1. Implementasi Procedure dan Work Instruction untuk setiap pekerjaan
2. Internal dan Eksternal Audit
3. Pengukuran dan Analisis
4. Improvement
Ketergantungan antar item pekerjaan dianalisa dengan akurat dan pada saat pelaksanaan dilakukan sesuai analisa sehingga pekerjaan lebih efektif dan akurat yang menjadikan pekerjaan lebih berjalan sistematis yang berdampak pada hasil pekerjaan yang maksimal dari sisi mutu, waktu dan biaya.
Setiap pekerjaan selalu dimonitor dan dipastikan agar hasil pekerjaan tercapai baik Dari sisi mutunya, waktu dan biaya. Baik dari sisi material yang sesuai dengan RKS dan BQ serta dari sisi tenaga kerja yang kompeten. Juga alat Bantu yang dipergunakan selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan tenaga kerja. Serta waktu penyelesaian tidak melebihi dari waktu yang ditentukan pada sub pekerjaan masing–masing.

c). Visualisasi Pelaksanaan Pekerjaan
Merupakan penjelasan rincian pelaksanaan pekerjaan berupa metode kerja, keterkaitan pekerjaan yang satu dengan yang lain dimana hal tersebut dapat terlihat pada gambar kerja, gambar kerja meliputi:
1. Gambar Site Plan untuk menentukan Posisi direksi keet, gudang, pagar pengaman,
Jalan keluar /masuk material dan alat bantu.
2. Gambar Tampak Depan, Belakang, Samping
3. Gambar Potongan
4. Gambar Detail
Apabila gambar kerja dirasa kurang jelas dan lengkap, maka diwajibkan membuat gambar shop drawing yang diajukan dan dimintakan persetujuan konsultan pengawas dan konsultan perencana sebagai perwakilan pihak Owner di lokasi pekerjaan.

d). Manajemen Waktu yang Cepat dan Efektif
Setiap item pekerjaan harus ditentukan waktu pelaksanaan yang meliputi waktu awal pelaksanaan dan waktu pekerjaan tersebut harus selesai dengan mempertimbangkan keterkaitan item pekerjaan yang satu dengan item pekerjaan yang lainnya. Adapun resiko dari tidak baiknya pengendalian waktu pekerjaan akan berakibat tidak tercapainya waktu yang telah ditentukan dan akan terjadi over biaya pelaksanaan pekerjaan.

e). Pengendalian Biaya yang Efisien
Pengendalian biaya yang efektif juga sangat besar dalam menentukan tercapainya keberhasilan dalam melaksanakan suatu pekerjan. Karena setiap item pekerjaan mengandung biaya dalam pekerjaan ini.
Pengendalian biaya ini meliputi :

1. Pengendalian Biaya Umum yang meliputi biaya gaji pegawai, pembelian ATK dan lain lain yang bersifat bukan konstuksi.

2. Pengendalian Biaya Pembelian Material. Pada pengendalian material ini dengan cara setiap pembelian material pokok yang nilainya cukup besar harus terlebih dahulu dibuat analisa komperatif minimal dari 3 Distributor /levelansir untuk mendapatkan harga yang rendah /kompetitif tanpa mengurangi mutu dari material tersebut.

3. Pengendalian Biaya Upah pekerja. Pada pengendalian biaya ini bahwa dalam memperkerjakan pekerja Sipil, dll, harus yang spesialis dibidangnya untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan menghindari ketidaksesuaian pekerjaan yang mengakibatkan adanya re-work yang dengan sendirinya akan menambah biaya.

4. Pengendalian Biaya pengadaan alat–alat pendukung. Dalam pengadaan material pendukung ini baik yang sewa maupun yang harus beli harus sesuai kapasitas yang diperlukan sehingga dapat membantu percepatan pekerjaan yang efektif.
Itulah Uraian Singkat Mengenai Rencana Penanganan Pekerjaan Dan Pendendalian Mutu Suatu Proyek Pekerjaa,

Semoga Uraian Saya Ini Bermanfaat dan Menambah Wawasan..

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel