Metode Pelaksanaan Pekerjaan Sanitasi
Disini akan saya menjelaskan teknis pelaksanaan pekerjaan sanitasi
Untuk teknis pelaksanaan pekerjaan terdiri dari 4 tahapan diantaranya pekerjaan persiapan, pekerjaan pengukuran, pekerjaan pemasangan sanitair dan analisis keselamatan dan kesehatan kerja.
A. Pekerjaan persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan sanitair.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : closet jongkok, closet duduk, urinoir, wastafel, floor drain, kran leher, kran air, pompa air, tangka air, septictank,pipa pvc, bak fiber, dll
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : bor, gerinda, waterpass, obeng, kunci pas, gun sealant, dll.
B. Pengukuran
Terlebih dahulu dilakukan pengukuran (marking area) untuk titik penempatan dan elevasi ketinggian alat sanitair.
C. Pelaksanaan pekerjaan pemasangan sanitiar
1. Pekerjaan Pemasangan Kloset Duduk
Teknis pelaksanaan pekerjaan
a). Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas
b). Cocokan spesifikasi kloset dengan rks
c). Siapkan tenaga, bahan dan peralatan
d). Pastikan lubang pembuangan sesuai dengan rough-in kloset yang akan dipasang. Tandai lubang yang akan dibor. Sesuaikan mat abos dengan baut yang akan dipakai.
e). Masukkan fisher ke dalam lubang yang telah dibor, sampai rata dengan lantai keramik.
f). Pasang stop kran kedalam lubang suplai air pada dinding (gunakan seal tape pada penyambunganke pipa instalasi kemudian hidupkan air, untuk memastikan tidak ada kebocoran.
g). Letakkan seal gasket (wax ring) diatas lubang pembuangan.
h). Letakkan klosed duduk perlahan-lahan diatas lubang pipa pembuangan yang telah dipasang seal gasket (wax ring). Pastikan seal gasket terpasang dengan baik dan benar.
i). Masukkan baut pengikat lantai kedalam lubang baut pada kaki klosed, kemudian kencangkan sekrupnya Hindari pengencangan sekrup yang berlebihan.
j). Pasang pipa fleksibel ke stop kran yang telah dipasang ke dinding, pastikan sealnya sudah terpasang dengan benar.
k). Pasanglah penutup klosed pada klosed yang telah terpasang gunakan obeng untuk mengencangkanya.
2. Pekerjaan Pemasangan Wastafel
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
a). Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas
b). Siapkan tenaga, bahan dan peralatan kerja.
c). Marking tempat yang akan dipasang wastafel.
d). Posisikan wastafel pada dinding sesuai gambar rencana, di mana lubang sekrup wastafel berada tepat pada lubang bor di dinding. Berikutnya pasang sekrup fischer pada lubang dinding untuk mencengkeram wastafel. Selanjutnya kencangkan sekrup fischer menggunakan screw driver sehingga posisi wastafel benar-benar stabil.
e). Kemudian memasang alat-alat pelengkap yang menyertai produk wastafel yang terdiri dari pipa sambungan keran, pipa leher angsa, dan keran air. Pasang pipa sambungan keran dan keran air dengan menyambungkannya ke pipa saluran air bersih, begitu pula dengan pipa leher angsa dihubungkan dengan pipa saluran air kotor dan lubang pembuangan air wastafel.
f). Melakukan pemeriksaan sambungan-sambungan pipa pada wastafel tersebut terlebih dahulu, dengan membuka kran untuk mengetes alirannya. Jika masih ada bagian-bagian pipa yang bocor lalu mengencangkan kembali pipa tersebut.
3. Pekerjaan Pemasangan Urinoir
Teknis pelaksanaan pekerjaan
a). Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas
b).Siapkan tenaga, bahan dan peralatan kerja
c). Marking lokasi yang akan dipasang Urinoir
d). Melakukan pemasangan urinoir pada tembok menggunakan baut ficher atau ramset dengan baut kuningan atau stainless steel dengan ukuran yang cukup untuk menahan beban seberat 15 kg tiap baut.
e). Setelah urinoir dipasang, letak dan ketinggian pemasangan harus sesuai dengan gambar rencana. Semua celah-celah yang ada antara dinding dengan urinal ditutup dengan semen yang berwarna sama dengan urinal. Semua noda-noda semen dan lain-lainnya dibersihkan dengan sempurna
4. Pekerjaan Pemasangan Pembatas Urinoir
Teknis pelaksanaan pekerjaan
a). Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas
b). Siapkan tenaga, bahan dan peralatan kerja
c). Marking lokasi yang akan dipasang pembatas urinoir
d). Melakukan pemasangan pembatas urinoir pada tembok menggunakan baut fischer atau ramset dengan dibaut menggunakan mesin bor listrik.
e). Perapihan hasil pekerjaan.
5. Pekerjaan Pemasangan Jet Washer
Teknis pelaksanaan pekerjaan
a). Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas
b). Siapkan tenaga, bahan dan peralatan kerja
c). Marking lokasi yang akan dipasang jet washer
d). Balut drat/ulir pada pipa air dengan TBA secukupnya
e). Pasang jet spray pada draf/ulir pipa air
f). Kencangkan dengan kunci inggris.
6. Pekerjaan Pemasangan Kran
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
a). Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas
b). Siapkan tenaga, bahan dan peralatan kerja.
c). Beri selotif kran yang akan dipasang
d). Lalu pasang kran air
e). Setelah terpasang, cek terhadap kekuatan pemasangan kran
7. Pekerjaan Pemasangan Floor Drain
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
a). Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas
b). Siapkan tenaga, bahan dan peralatan kerja
c). Marking lokasi yang akan dipasang floor drain
d). Pada tempat-tempat yang telah dipasang floor drain, penutup lantai harus dilubangi dengan rapih, menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan ukuran floor drain tersebut.
e). Hubungan saringan metal dengan beton/lantai menggunakan perekat beton kedap air.
f). Setelah floor drain terpasang, pasangan harus rapi waterpass, dibersihkan dari noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.
Resiko K3 dan Rencana Penanganan
1. Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan antara lain :
a. Tangan para pekerja terkena mesin pemotong .
b. Terjatuh pada saat pengangkutan material.
c. Tertimpa material Kloset duduk dan lain-lain
d. Gangguan paru-paru akibat semen.
2. Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko kecelakaan kerja tersebut antara lain :
a. Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan standar(APD) .
b. Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.
c. Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari
d. Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst).
Tenaga Kerja dan Peralatan
a. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan plumbing adalah 12 orang pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan.
b. Peralatan yang diperlukan antara lain alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan Pekerjaan misalnya Bor Listrik, Gergaji, Alat Pemotong Besi, Waterpass, Alat Ukur, dan lain-lain.
1. Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan antara lain :
a. Tangan para pekerja terkena mesin pemotong .
b. Terjatuh pada saat pengangkutan material.
c. Tertimpa material Kloset duduk dan lain-lain
d. Gangguan paru-paru akibat semen.
2. Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko kecelakaan kerja tersebut antara lain :
a. Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan standar(APD) .
b. Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.
c. Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari
d. Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst).
Tenaga Kerja dan Peralatan
a. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan plumbing adalah 12 orang pekerja secara keseluruhan volume pekerjaan.
b. Peralatan yang diperlukan antara lain alat bantu pertukangan standar untuk melaksanakan Pekerjaan misalnya Bor Listrik, Gergaji, Alat Pemotong Besi, Waterpass, Alat Ukur, dan lain-lain.
Demikian penjelasan tentang Metode Pelaksanaan Pekerjaan Sanitasi,
Semoga bermanfaat bagi yang membaca..