-->

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Telapak

Disini saya akan menjelaskan metode pelaksanaan pekerjaan pondasi telapak

Sebelum kepembahasan terlebih dahulu saya menjelaskan pengertian, kelebihan dan kekurangan menggunakan pondasi tapak sebagai berikut :

Pengertian Pondasi tapak adalah pondasi yang terbuat dari beton bertulang yang dibentuk papan/telapak. Pondasi ini biasanya digunakan sebagai tumpuan struktur kolom, khususnya untuk bangunan bertingkat. Agar bisa meneruskan beban ke lapisan tanah keras di bawahnya dengan baik, dimensi pondasi tapak sengaja dibuat lebih besar daripada ukuran kolom di atasnya.

Kelebihan dari pondasi tapak antara lain :

1. Biaya pembuatannya terbilang cukup murah dibandingkan jenis pondasi lainnya
2. Kebutuhan galian tanahnya tidak terlalu dalam
3. Bisa dipakai untuk menahan bangunan yang mempunyai satu hingga empat lantai
4. Proses pengerjaannya relatif sederhana
5. Daya dukung yang dimilikinya sangat baik

Kekurangan dari pondasi tapak yaitu :

1. Waktu pengeringan betonnya cukup lama hingga mencapai 28 hari
2. Dibutuhkan manajemen waktu yang tepat agar pengerjaanya efisien
3. Rumit dalam merencanakan pembesian dan desain penulangannya

Untuk pekerjaan pondasi telapak meliputi pekerjaan galian tanah dan pekerjaan pemasangan pondasi telapak.

1. Pekerjaan Galian Tanah

Teknis pelaksanaan pekerjaan

A. Pekerjaan persiapan
1). Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan galian tanah.
2). Persiapan lahan kerja.
3). Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, meteran, waterpass, cangkul, belincong, pengki, benang, selang air, dll.

B. Pekerjaan galian tanah
1). Siapkan peralatan yang diperlukan.
2). Melakukan pengukuran dengan menggunakan theodolith.
3). Menandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat.
4). Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian bawah dengan kedalaman yang disyaratkan.
5). Menggali sisi – sisi miringnya, sehinggga diperoleh kemiringan yang tepat
6). Buang tanah sisa galian ke tempat yang telah ditentukan.
7). Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai dengan rencana.

2. Pekerjaan Pemasangan Pondasi Telapak

Teknis pelaksanaan pekerjaan

A. Pekerjaan persiapan
1). Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pondasi telapak.
2). Approval material yang akan digunakan.
3). Persiapan lahan kerja.
4). Persiapan material kerja, antara lain : semen PC,  pasir, split, kaso, multiplek, besi beton, kawat beton, paku, air, dll.
5). Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, meteran, bor listrik, gunting besi, pembengkok besi, gergaji, unting-unting, benang, selang air, dll.      

B. Pekerjaan Penulangan
Untuk pondasi telapak ini perakitan tulangan dilakukan di luar tempat pengecoran di lokasi proyek agar setelah dirakit dapat langsung dipasang dan proses  pembuatan pondasi dapat berjalan lebih cepat. 
Cara perakitan tulangan :
1). Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari ukuran pondasi telapak.
2). Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat, dengan memperhitungkan bentuk-bentuk tipe tulangan yang ada pada pondasi setempat tersebut.
3). Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat pengikat agar kokoh dan tulangan tidak terlepas.

C.  Pekerjaan pemasangan tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi telapak maka untuk pemasangan tulangan dilakukan dengan cara manual karena tulangan untuk pondasi setempat ini tidak terlalu berat dan kedalaman pondasi ini juga tidak terlalu dalam.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan:
1). Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak turun permukaan tanah dengan bantuan waterpass.
2). Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah, jarak antara tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal yang di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah agar ada jarak antara tulangan dan permukaan dasar tanah untuk melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut beton) dan tulangan tidak menjadi karat.
3). Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung melakukan Pengecoran.

D. Pekerjaan pemasangan bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting :
1). Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk penyambungan kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengancetok (sendok spesi).
2). Supaya pondasi beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
3). Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
4). Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
5). Papan cetakan tidak boleh bocor.
6). Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
7). Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.

E.  Pekerjaan pengecoran
Tahap-tahap pekerjan pengecoran pondasi telapak yaitu :
1). Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu membuat Job Mix Formula untuk menentukan komposisi campuran yang diperlukan sehingga didapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah dibuat kontraktor diserahkan kepada direksi maupun pengawas lapangan untuk disetujui. Pada proyek ini untuk pekerjaan struktur menggunakan beton readymix mutu K-200.
2). Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen, pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
3). Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan kerja.
4). Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua ukuran dan perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
5). Pasang sparing pipa-pipa mekanikal dan elektrikal  yang melintas area pengecoran.
6). Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah.
7). Tuang beton readymix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat padat dan tidak ada sarang tawon.
8). Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi setempat tersebut dibiarkan mengering dan setelah mengering pondasi diurug dengan tanah urugan serta disisakan beberapa cm untuk sambungan kolom.

Resiko K3 dan Rencana Penanganan

1. Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama berlangsungnya Pekerjaan Pondasi tapak antara lain :
a). Tangan para pekerja terkena bar bender.
b). Gangguan paru-paru akibat debu pasir/semen.
c). Terjatuh pada saat pemasangan bekisting.
d). Robohnya bekisting pada saat pengecoran.

2. Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan pengurangan resiko kecelakaan kerja tersebut antara lain :
a). Menggunakan pakaian dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai dengan standar (APD).
b). Melaksanakan instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.
c). Membatasi daerah pekerjaan pengecoran dengan pagar atau rambu yang informative.
d). Menyediakan penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.
e). Memasang jaring Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada lantai 2 dst).

Demikianlah penjelasan saya tentang metode pelaksanaan pekerjaan pondasi telapak, 
semoga bermanfaat bagi yang membaca.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel