Metode Pelaksanaan Pengadaan Penataan Gedung Kantor OJK Solo
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pada tahapan persiapan ini dilakukan pematangan perencanaan pelaksanan sebaik mungkin, agar dalam proses pelaksanaan dan monitoring / pengendalian pelaksanaannya berjalan secara efektif dan efisien.Dengan demikian diperoleh hasil yang maksimal, baik ditinjau dari aspek biaya, mutu, maupun waktu pelaksanaan yang telah ditentukan. Untuk keperluan itu dibuatlah Metode Pelaksanaan yang menggambarkan metode/teknis pelaksanaanyang akan dipergunakan dan tahapan – tahapan pelaksanaan. Dari metode pelaksanaan ini akan didapatkan gambaran tentang pemakaian sumber daya (manusia, material, alat dan keuangan) dan teknologi yang akan dipergunakan selama masa pelaksanaan proyek. Yang hasil akhirnya berupa produksi dan waktu penyelesaian proyek.
Agar dalam pelaksanaan berjalan sesuai dengan rencana, dibuatlah jadwal mobilisasi dan pemakaian tenaga kerja, material, peralatan dan cashflow penggunaan anggaran proyek. Jadwal – jadwal ini bersama dengan prosedur pengendalian mutu menjadi bagian dari Pengendalian Pelaksanaan proyek. Sebagai perangkat pengendalian dan evaluasi untuk memberikan jaminan proyek berjalan sesuai rencana.
PEKERJAAN PERSIAPAN
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PERSIAPAN :
1. Tata letak / Lay Out Bangunan Temporary Proyek
Penempatan bangunan penunjang aktifitas proyek, yang di tata sedemikian sehingga dapat mendukung aktifitas proyek agar berjalan lancar sesuai progress yang direncanakan.
2. Perencanaan Dan Pengaturan Traffic Proyek
Pengaturan Arus kendaraan didalam proyek sehingga manuver dan akses kendaraan keluar masuk proyek tidak menggangu aktifitas pekerjaan alat dan tenaga di dalam proyek
3. Pembagian Zona Pekerjaan
Pembagian zona pekerjaan dengan tujuan memperioritaskan alur pekerjaan, supaya efektif dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan kerja selama masa pelaksanaan pekerjaan.
4. Pembagian Zona Pekerjaan
Merupakan faktor yang sangat penting terutama menjaga lingkungan kerja yang kondusif antara kegiatan proyek dan masyarakat/penduduk sekitar proyek serta usah usaha keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja selama proyek berlangsung (K3)
Pada perencanaan Site Plan, dilakukan perencanaan peletakan lokasi penempatan fasilitas – fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek. Penempatan bangunan penunjang aktifitas proyek, yang di tata sedemikian sehingga dapat mendukung aktifitas proyek agar berjalan lancar sesuai progress yang direncanakan. Fasilitas – Fasilitas penunjangnya antara lain :
Kantor proyek
Gudangmaterial & peralatan
Los kerja besi & kayu
Pos jaga & pagar kerja
Jalan kerja
Penempatan alat Kerja
Pengadaanmaterial untuk pekerjaan persiapan
Penempatan Kantor Proyek
Direksi keet atau kantor proyek dibuat dari konstruksi dan bahan semi permanen. Kantor dilengkapi dengan fasilitas, min : Ruang administrasi konsultan pengawas, ruang rapat dan ruang contoh bahan,toilet, dll.
Kantor Owner
Kantor Konsultan
Kantor Kontraktor
Mushola, Tempat Wudhu & Toilet
Aula / Ruang Rapat
Gudang
Workshop
Parkir Kendaraan
Pos Jaga
GUDANG MATERIAL DAN PERALATAN
Gudang yang dibuat adalah gudang terbuka, kecuali material dan peralatan yang harus disimpan secara tertutup. Gudang material akan digunakan untuk material yang peka terhadap cuaca dan harganya mahal seperti: semen, alat-alat listrik dan mekanikal, dll.
Konstruksi gudang penyimpanan material dan peralatan dibangun seperti kantor Proyek, yakni dirancang dengan sistem rakitan sehingga dapat digunakan berulang kali.
LOS KERJA BESI DAN KAYU
Fasilitas Los Besi dibangun untuk pekerjaan besi, los kerja besi merupakan tempat untuk pemotongan maupun pembengkokan besi beton sesuai dengan gambar shop drawing (buistat ) yang ada. Fasilitas Los Kayu dibangun untuk pekerjaan Kayu, los kerja kayu merupakan tempat untuk pembuatan bekisting dan pekerjaan kayu lainya . Bangunan untuk fasilitas ini biasanya dibuat terbuka lepas tanpa dinding (los) dan diberi penutup agar para pekerja dapat bekerja dengan aman dan nyaman
PAGAR PROYEK
Pembuatan pagar pengaman proyek dimaksudkan untuk memisahkan area aktifitas proyek dengan aktifitas luar yang mungkin dapat saling mengganggu. Pagar pengaman ini juga berfungsi agar seluruh aktifitas pekerjaan proyek tidak terlihat langsung oleh umum dan memastikan orang-orang yang terlibat didalam proyek hanyalah orang-orang yang berkepentingan dengan proyek tersebut. Pembuatan pagar pengaman proyek dimaksudkan juga untuk pengamanan material proyek dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kehilangan material maupun peralatan dan memastikan aktifitas pelaksanaan pekerjaan yang sedang dilakukan tidak terganggu
Pengukuran awal :
1. Joint survey dengan direksi untuk penentuan bm referensi koordinat (x,y) dan elevasi (z). Untuk referensi koordinat (x,y) minimal harus ada 2 (dua) bm yang saling terlihat, dan 1 (satu) bm untuk referensi elevasi (z)
2. Checking keakuratan koordinat (x,y) bm dengan menggunakan alat Thedolite, dan keakuratan elevasi (jika bm lebih dari satu) dengan menggunakan alat autolevel / waterpass
3. Jika bm masih dalam toleransi dan direkomendasikan bisa digunakan, (jika dianggap perlu) dilakukan penambahan titik referensi di lapangan mengacu bm yang sudah disetujui direksi tersebut
4. Dilakukan joint survey pengukuran situasi untuk mendapatkan peta eksisting lapangan
5. Joint survey pengukuran cross setion untuk mendapatkan elevasi tanah asli (ogl), sebagai dasar pembuatan gambar penampang melintang dan memanjang, untuk digunakan sebagai dasar perencanaan dan atau perhitungan galian/ timbunan
1. Dalam setiap awal pelaksanaan pekerjaan bangunan/ struktur selalu diawali dengan pengukuran (stakeout mengacu ke gambar kerja) untuk penentuan posisi dan elevasi bangunan/struktur di lapangan
2. Selama masa pelaksanaan konstruksi, dilakukan pengukuran untuk memonitor/ kontrol posisi dan elevasi
Air yang digunakan di proyek harus bersih, bebas lumpur, minyak dan bahan – bahan kimia lain yang dapat mengurangi mutu bangunan, listrik kerja yang digunakan diproyek dari peralatan kontraktor sendiri.
A. Penyediaan sumber air yaitu dengan membuat bak/drum penampungan air dengan perkiraan cukup untuk kebutuhan operasional sehari – hari dilapangan
B. Perhitungan pemakaian air kerja mencakup untuk kegunaan pelaksanaan pekerjaan dan juga bagi sarana di kantor direksi keet dan kantor proyek.
C. Air bersih di supply dari PDAM terdekat atau tempat yang diizinkan direksi dengan menggunakan angkutan water tangker, atau membuat sumur lengkap dengan pompa & perpipaannya.
D. Untuk penyediaan fasilitas penerangan dan listrik bagi operasional lapangan dan kantor direksi keet, berasal dari PLN. Untuk mengantisipasi jika terjadi listrik padam maka akan disiapkan genset
E. Instalasi pengkabelan dan titik lampu dikoordinasikan dengan pengawas untuk mendapat persetujuannya.
BONGKARAN
Pekerjaan bongkaran dikerjakan dari dilakukan secara hati2 dan memperhitungkan keselamatan para pekerja, adapun pembongkaran ini meliputi pekerjaan berikut :
1. Bongkaran dinding
2. Bongkaran plafond
3. Bongkaran Papan Reklame
4. Buang Bongkaran
A. Pekerjaan bongkaran dimulai dari pembongkaran plafond exsisting dilanjut dengan pembongkaran titik lampu dan instalasi listrik.
B. Lalu dilanjutkan dengan pembongkaran dinding partisi exsisting dan dinding bata exsisting.
C. Pekerjaan dikerjakan dimulai dari yang termudah terlebih dahulu
D. Selanjutkan berikutnya.
E. Hasil bongkaran dibuang ditempat yang telah ditentukan, lalu diangkut dengan menggunakan dump truck ke lokasi pembuangan sementara.
F. Sampah/bongkaran pada lokasi pembuangan sementara akan dibuang keluar dari lokasi
G. Proyek dengan menggunakan dump truck.
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN PARTISI
1. Marking posisi dinding di lokasi pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan (shop drawing).
2. Pasang metal track bawah dan metal track atas, Track bawah dipasang di atas keramik lantai, track atas dipasang menempel di dasar lantai struktur . Metal track dipasang menggunakan fischer/screw dengan jarak maksimal 1200 mm. Hal yang perlu diperhatikan adalah memastikan bahwa track atas dan bawah harus benar-benar lot.
3. Setelah metal track atas dan bawah terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan metal stud dengan jarak maksimum 600 mm.
4. Setelah metal track dan metal stud terpasang, maka rangka partisi sudah lengkap dan dilanjutkan dengan pemasangan gypsum 9 mm pada rangka tersebut menggunakan screw.
5. Pemasangan gypsum bagian bawah diberi jarak 5 mm, space ini setelah selesainya pekerjaan pemasangan gypsum diberi grout anti air .
6. Pada sambungan antar gypsum diberi paper tape kemudian di compound menggunakan scrap/cape sedangkan pada sudut dinding partisi yang rawan benturan dipasangi corner flex tape dan difinish compound juga, pada titik-titik pemasangan screw juga dicompound sampai tertutup.
7. Setelah compound kering atau setelah 1 x 24 jam, maka proses selanjutnya adalah pengamplasan compound sampai dengan halus dan rata sehingga sambungan-sambungan dan titik-titik screw sudah rata dan tidak terlihat lagi.
8. Pekerjaan akhir dari pemasangan dinding partisi adalah pekerjaan cat dinding finishing menggunakan cat tembok sesuai spesifikasi pekerjaan cat dinding interior .
MATERIAL DAN ALAT BANTU PEKERJAAN DINDING & PARTISI
Spesifikasi teknis material dan peralatan bantu dibagi menjadi lingkup pekerjaan arsitektur pada bangunan tersebut.
Adapun bagian dari lingkup pekerjaan arsitektur dan material serta alat bantu yang digunakan :
Dinding & Partisi :
- Dinding bata
- Plesteran & acian
- Dinding partisi calciboard rangka metal stud
- Plint kayu partisi
Material dan Alat Bantu :
METODE KERJA PEKERJAAN PENGECATAN DINDING
Prosedur Pelaksanaan :
- Cat permukaan dinding dengan alkali resistance 1 lapis
- Setelah 1 hari lapisi dengan wall filler dengan memakai kape
- Setelah plamur kering diamplas sampai halus hingga seluruh permukaan
- Bersihkan dengan lap hingga bebas dari debu yang menempel Cat dasar dengan rol 1 lapis
- Ulangi 1 – 2 kai lagi sampai rata dan tidak membayang
- Untuk tempat yang tidak terjangkau dengan rol gunakan kuas
1. Check kondisi real kondisi, di lapangan dan buat shop drawing
2. Tentukan posisi start point dalam shop drawing dan mintalah persetujuan dari pengawas/MK
3. Terapkan posisinya start point yang sudah disetujui dilapangan sebagai contoh lihat gambar dibawah ini.
> Palu karet
> Zidar / water pass
> Besi siku
> Benang nylon
> Ember dan gayung
> Skrap
> Sapu
> Spon basah / kain basah
Pemasangan berikutnya dilaksanakan dengan cara mengeser benang nylon sejajar dengan salah satu sumbu kepalaan
Check terhadap elevasi lantai pada saat membuat kepalaan awal
Pasir yang digunakan harus diayak agarmendapatkan gradasi material yang seragam
Air yang digunakan memenuhi syarat sebagai air minum
Sebelum dipasang keramik harus direndam dalam air dahulu sampai jenuh
Pada saat pemasangan keramik harus dipastikan bahwa spesi yang terletak dibawah keramik benar-benar padat tidak berongga dengan cara dipukul – pukul dengan palu karet
Pemasangan keramik dapat juga dengan cara menggunakan lem (tergantung permintaan spek)
Check kerataan pasangan keramik dengan jidar atau pun dengan water pass