-->

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Waterproofing

Pekerjaan Waterproofing
Pekerjaan Waterproofing

Disini saya akan menjelaskan tentang Metode Pelaksanaan Pekerjaan Waterproofing,

Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Waterproofing

Bahan dan pengujian


  1. Bahan harus sesuai dengan standard yang ditentukan oleh pabrik dan standard- standard lainnya, seperti NI-3, ASTM-828, ASTNLE, TAPP-I-083 dan 407.
  2. Apabila tidak ditentukan lain, jenis bahan yang digunakan Waterproofing adalah tipe coating system atau setara dengan ketebalan 4 mm.
  3. Memiliki karakteristik fisik, kimiawi dan kepadatan yang merata serta konstan. Kedap air dan uap termasuk pada bagian yang overlap.
  4. Perlindungan terhadap waterproofing menggunakan screed dengan ketebalan 3 cm (perbandingan 1 PC : 3 PSR).

Pelaksanaan Pekerjaan


  1. Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Penyedia agar meneliti gambar- gambar dan kondisi di lapangan. Dikoordinasikan dahulu pada Direksi Teknis/Lapangan.
  2. Membuat shop drawing lengkap dengan petunjuk dari Direksi Teknis/Lapangan meliputi gambar gambar denah lokasi, ukuran, bentuk dan kualitas.
  3. Permukaan plat beton yang akan diberi lapisan waterproofing harus benar-benar bersih, bebas dari minyak, debu serta tonjolan-tonjolan tajam yang permanen dari tumpahan atau cipratan aduk dan dalam kondisi kering (baik dalam arti kata kering leveling screed maupun kering permukaan).
  4. Semua pertemuan 90 atau sudut yang lebih tajam harus dibuat tumpul, yaitu menutup sepanjang sudut tersebut dengan aduk kedap air 1 PC : 3 PSR atau seperti tercantum dalam gambar kerja.
  5. Dalam leveling screed digunakan campuran kedap air 1PC : 3PSR dibentuk menggunakan benang waterpass arah kemiringan (arah kemiringan menuju ke lubang-lubang pipa.
  6. Screed dipasang mengikuti pola-pola yang sudah tertentu dan diratakan permukaannya (dihaluskan) dengan menggunakan roskam, digosok sedemikian rupa dengan roskam tadi sehingga gelembung-gelembung udara yang terperangkap dalam adukan screed dapat keluar.
  7. Dalam kondisi setengah kering, screed tadi langsung ditaburi semen sambil digosok lagi dengan roskam best sehingga merata, setelah lapisan screed kering tidak boleh diaci.
  8. Setelah kering udara ± 24 jam, screed baru ini harus dilindungi dari kemungkinan pecah-pecah rambut dengan jalan menutupi permukaan atasnya dengan goni goni rami yang sudah dibasahi air terlebih dahulu dan dijaga kondisi basahnya.
  9. Waktu yang diperlukan untuk keringnya screed ini minimal 7 (tujuh) hari dalam kondisi cuaca cerah (35º) dan pengeringan maksimal 5 hari. Untuk cuaca buruk (hujan tidak termasuk dalam perhitungan waktu pengeringan screed).
  10. Pekerjaan primer coating dilakukan dengan system kuas/Roll.
  11. Pemasangan waterproofing dimulai dari titik terendah.
  12. Pada pelaksanaan Waterproofing ini harus dilindungi dari sengatan matahari dengan menggunakan tenda-tenda.
  13. Waterproofing yang sudah terpasang tidak boleh terinjak-injak apalagi oleh sepatu atau alas kaki yang tajam. Dan harus melindungi dan melokalisir daerah yang sudah terpasang waterproofing.
  14. Menghentikan pekerjaan apabila terjadi hujan dan melanjutkan kembali setelah lokasi benar-benar kering.
  15. Setelah waterproofing terpasang, maka di atas permukaannya diberikan perlindungan screed (perbandingan 1PC : 3 PSR) setebal 3cm dengan menggunakan tulangan susut firemesh yang terletak di tengah-tengah adukan screed.
  16. Setelah semua pemasangan lapisan waterproofing dan sebelum pelaksanaan lapisan pelindung, terlebih dahulu melakukan pengujian kebocoran.
  17. Cara pengujian adalah dengan menuangkan air ke area yang tertutup lapisan waterproofing hingga ketinggian air minimum 50 mm dan dibiarkan selama 3x24 jam.
  18. Mengadakan pengamanan dan perlindungan terhadap pemasangan yang telah dilakukan, terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan atau kerusakan lainnya.
  19. Apabila terdapat kerusakan yang disebabkan oleh kelalaian baik pada waktu pekerjaan ini dilakukan/dilaksanakan maupun pada saat pekerjaan telah selesai, maka harus memperbaiki/mengganti bagian yang rusak tersebut sampai dinyatakan dapat diterima oleh Direksi Teknis/Lapangan.

Demikian penjelasan tentang Metode Pelaksanaan Pekerjaan Waterproofing.

Semoga bermanfaat bagi yang membaca.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel