Metode Pelaksanaan Pekerjaan Rehab Gedung Sekolah
Pekerjaan Rehab Gedung Sekolah |
Disini saya akan menjelaskan metode pelaksanaan pekerjaan rehab gedung sekolah
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pekerjaan Pasang papan Nama Proyek
Papan Nama Proyek akan dibuat dan dipasang pada awal pelaksanaan kegiatan. Papan Nama Proyek ini dibuat dari multiplek tebal 12 mm dengan ukuran 122 x 244 cm, ditopang kayu kaso (5/7) dengan ketinggian sesuai dengan kondisi lapangan dan dilapis baner dengan huruf cetak, tulisan, dan garis berwarna hitam yang berisi informasi mengenai cakupan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
a). Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
b). multiplek tebal 12 mm
c). Papan nama dipasang pada tiang kaso ukuran 5/7 cm dengan ketinggian disesuaikan dengan lokasi.
d). Digital printing Bahan Spanduk
e). Jenis tulisan memakai huruf cetak, tulisan dan garis warna hitam.
f). Setelah tulisan jadi, tegakkan papan nama dengan menancapkan pada tanah
2. Pekerjaan Foto Dokumentasi Dengan Camera Digital
Foto proyek dibuat 3 (tiga) tahap, sebelum pelaksanaan pekerjaan (kondisi eksisting), saat pelaksanaan pekerjaan dan selesai pelaksanaan pekerjaan. Pemotretan dilakukan dengan latar belakang yang sama yang dilaksanakan pada kondisi 0% (kondisi eksisting),20%, 50%, 75% dan 100% (selesai pelaksanaan) sesuai dengan pengajuan termijn, kemudian disusun/dimasukkan ke dalam laporan pengajuan termijn/progress dan ke dalam album sebagai dokumentasi. Pengambilan foto proyek dilakukan secara terus menerus sampai proyek selesai, terutama apabila ada momen-momen tertentu yang dianggap penting.
3. Pekerjaan Pembuatan Gudang Semen dan Peralatan
Bangunan ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan material, seperti semen, paku, dan peralatan kerja serta material-material finishing lainnya. Sebagai tempat penyimpanan material. Bangunan gudang ini menggunakan rangka kayu kaso, penutup dinding dari multiplek 12 mm dan penutup atap menggunakan asbes/seng gelombang, lantai dengan discreeding
4. Pekerjaan pembauatan Steger Perancah dari Bambu
Scaffolding adalah sebuah alat atau penyangga yang dapat sangat bermanfaat untuk memudahkan pekerjaan para pekerja bangunan terutama saat sedang membangun bangunan yang tinggi. Dalam memasang scaffolding harus dimulai dari tingkat yang paling bawah atau tingkat pertama dahulu. Selesaikanlah dahulu tingkatan ini kemudian dapat menyelesaikan tingkat selanjutnya. Untuk melakukan pemasangan steger beberapa tingkat ke atas dilakukan oleh banyak orang secara bersama sama dengan tali tambang atau tali besar untuk membantu menaikkan scaffolding ke tingkat atas.
5. Pekerjaan Listrik dan Air Kerja
Penyediaan Listrik Kerja
Listrik kerja diperlukan untuk membantu pekerjaan pemotongan keramik, pemotongan besi, pompa air, penerangan kerja serta power untuk mengoperasikan alat bantu kerja lainnya. Pengadaan listrik kerja dengan membuat meteran listrik baru dengan pengajuan ke PLN atau dari Genset tergantung dari efisiensinya terhadap pelaksanaan pekerjaan.
Penyediaan Air Kerja
Air kerja sangat diperlukan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan, dimana air kerja berfungsi untuk pekerjaan testing comissioning dan campuran adukan pekerjaan lainnya. Untuk pengadaan air kerja diperlukan satu buah mesin pompa untuk distribusi air kerja. Pemasangan pompa air dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pemantekan untuk mendapatkan sumber air, kemudian dilakukan pemasangan pipa dan kran air. Air untuk keperluan kerja ditampung dalam toren air atau drum air. Air kerja dapat juga diperoleh dari sumber existing yang ada dengan penyambungan dan membayar sejumlah biaya yang telah ditentukan.
6. Pekerjaan K3
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah kegiatan yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan pekerja yang bekerja di lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Konstruksi adalah salah satu pekerjaan yang paling berbahaya di dunia, menghasilkan tingkat kematian yang paling banyak di antara sektor lainnya. Praktek K3 (keselamatan kesehatan kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit. Peralatan kerja seperti mesin dan juga bahan-bahan untuk kebutuhan konstruksi dari logam dan bahan kimia bisa membahayakan pekerja. Banyak permesinan yang melibatkan pemindahan komponen dengan kecepatan tinggi, memiliki ujung yang tajam, permukaan yang panas, dan bahaya lainnya yang berpotensi meremukkan, membakar, memotong, menusuk dan memberikan benturan dan melukai pekerja jika tidak digunakan dengan aman. Tindakan khusus untuk mewujudkan kesehatan dan keselamatan kerja dalam proyek ini dapat dilihat berikut ini :
a). Pengadaan bahan-bahan medis dan obat-obatan untuk pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan
b). Pengadaan peralatan safety seperti jaring pengaman (plastic), helm kerja, sabuk pengaman, sepatu boots, jaket rompi, sarung tangan, dan masker jumlahnya akan disesuaikan untuk masing-masing item pekerjaan.
c). Untuk pekerjaan pada ketinggian seperti plesteran dan acian, plafond, atap dan pengecatan akan diadakan scaffolding
d). Penempatan lokasi workshop untuk perakitan besi dan bekisting pada lokasi yang terlindungi dan tidak membahayakan kagiatan lain. Karena pada workshop terdapat penggunaan peralatan kerja terutama mesin dapat menyebabkan Kebisingan yang dapat memberikan bahaya tersendiri yang mampu mengakibatkan hilangnya pendengaran. Pada proses kerja di workshop juga akan terjadi temperatur ekstrim, misalnya pada pekerjaan pengelasan yang menimbulkan efek Kejutan listrik memberikan risiko bahaya seperti tersengat listrik, luka bakar, dan jatuh dari fasilitas instalasi listrik.
e). Mengatur lokasi penyimpanan/gudang untuk bahan/material yang berbahaya terpisah dari bahan/material biasa.
f). Mengatur lokasi parkir kendaraan terpisah dari lokasi penyimpanan material dan workshop.
g). Memberikan pengarahan kepada pekerja untuk menjalankan prosedur keselamatan kerja pada setiap jenis pekerjaan untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja.
h). Menyediakan rambu-rambu dan papan-papan peringatan keselamatan kerja dalam lokasi proyek
II. PEKERJAAN LANTAI 1
A. PEKERJAAN TOILET/KM
1. Pekerjaan Pembongkaran
Untuk pekerjaan bongkaran harus berkoordinasi dengan Pengawas, User / Owner, termasuk dengan bagian-bagian pengelola bangunan existing. Sehingga tidak terjadi kesalahan-kesalahan pembongkaran.
Teknis pelaksanaan pekerjaan bongkaran
A. Pekerjaan bongkaran meliputi pembongkaran bangunan exsisting yang terdiri dari:
1. Bongkaran keramik lantai/dinding
2. Bongkaran kloset
3. Bongkaran tembok batu bata
4. Pembongkaran kusen kayu papan
B. Semua material hasil bongkaran yang masih bisa dimanfaatkan kembali harus dibersihkan dan disimpan didalam gudang khusus serta dalam keadaan terkunci. Dan untuk material yang tidak terpakai harus disingkirkanke luar area agar tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
C. Sebelum dilakukan pekerjaan seterusnya terlebih dahulu tempat bekerja harusdibersihkan dari sampah-sampah yang dapat merusak konstruksi bangunan.
D. Hasil bongkaran dirumpuk dengan arah horizontal di usahakan hasil rumpukan sementara tidak menggangu jalan akses kelokasi, para pekerja membongkar dan merumpuk hasil bongkaran dengan radius min 25 meter dari area bongkaran, untuk bongkaran bangunan dimulai diatas kebawah.
E. Sortiran/Pemelihan hasil bongkaran yang dapat dimanfaatkan kembali dilakukan pada saat akan dilakukanperumpukan hasil bongkaran, bongkaran yang dapat dimanfaatkan kembali diseleksi, ditumpuk damditempatkan pada area terpisah.
F. Hasil bongkaran yang dapat dimanfaatkan kembali dilaporkan kepada pihak Direksi untuk diadakan konsultasidan sistem perhitungan biaya pemakaian kembali dan analisis kelayakan kondisi material.
2. Pekerjaan Pekerjaan Pemasangan Batu Merah Tebal 1/2 Bata (1 Pc : 4 Ps)
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Persiapan pekerjaan
1. Siapkan shopdrawing yang telah di approved untuk digunakan sebagai acuan.
2. Siapkan alat kerja dan bahan : bata merah, meteran, sendok semen/roskam, palu karet, waterpass, ember plastik, alat lot, benang, gergaji, dll.
B. Pelaksanaan Pekerjaan
1. Cek / sortir bata merah agar didapat ukuran yang sama sehingga bilamana dipasang akan mendapat permukaan yang rata.
2. Siapkan tempat kerja dan permukaan yang akan dipasang bata merah.
3. Pasanglah petunjuk/alat bantu yang cukup untuk kerataan pasangan bata/ dinding (marking).
4. Pasang Profil dengan memakai hollow besi.
5. Bersihkan area kerja dari kotoran – kotoran yang ada.
6. Bersihkan bata merah dari kotoran dan debu sebelum dipasang agar perekat dapat bekerja dengan baik.
7. Siapkan campuran adukan 1Pc : 4P sebagai perekat bata merah dan masukan kedalam bak adukan / ember plastic.
8. Aduk campuran adukan hingga rata dan homogen dengan menggunakan hand mixer.
9. Bila permukaan lantai yang akan dipasang bata merah tidak ada, maka dipakai adukan mortar terlebih dahulu pada bagian paling dasar agar didapatkan permukaan yang rata.
10. Lakukan pemasangan bata merah secara manual sebagaimana umumnya dengan tebal speci yang dianjurkan ±3mm dengan roskam gerigi, untuk bagian bawah joint lantai dan atas join slab menggunakan MU-380/ 301-Tinbed.
11. Untuk memastikan kelurusan dari pasangan dinding bata merah tersebut digunakan hollow alumunium / jidar Uk. 50 / 100 sebagai alat control kerataan.
12. Setelah pekerjaan pasangan bata merah selesai dan dipastikan telah mengering dilanjutkan dengan pekerjaan plesteran/ acian.
3. Pekerjaan Plesteran 1 Pc : 4 Ps Tebal 15 Mm dan Acian
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Persiapan pekerjaan
1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan plesteran dan acian.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir pasang dan air.
5. Persiapan alat kerja, antara lain : unting-unting, jidar, raskam, benang, kertas gosok, dll.
B. Pelaksanaan pekerjaan
1. Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
2. Tentukan dahulu titik/jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan elektrikal.
3. Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada permukaan dinding bata untuk menghindarkan keretakan.
4. Buat adukan untuk plesteran dinding bata dengan ad. 1Pc : 4 Ps.
5. Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm, dengan alat bantu unting-unting.
6. Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekitarnya, kemudian ratakan dengan raskam dan jidar.
7. Perataan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah dibuat.
8. Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering.
9. Permukaan plesteran sebelum di aci terlebih dahulu disiram air. Untuk memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas gosok
4. Pekerjaan Pemasangan Lantai Dan Dinding Keramik
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan pemasangan keramik penutup keramik meliputi, pengadaan material keramik (penutup lantai), pemasangan keramik dan perapihan hasil pekerjaan.
B. Persiapan Pekerjaan
1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pasang keramik lantai ukuran 30 x 30 cm dan 30 x 60 cm untuk dinding.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : keramik uk. 30x30 cm, 30x60 cm , portlant cement, pasir pasang, semen warna, dll.
5. Persiapan alat kerja, antara lain : ruskam, sendok spesi, benang, jidar aluminium, waterpass, palu karet,dll
C. Pengukuran
Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) lokasi untuk star/awal pemasangan keramik dan level permukaan lantai dan dinding keramik
D. Pelaksanaan pekerjaan
1. Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu sebelum ditebar adukan pasangan keramik.
2. Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
3. Buat adukan untuk pasang keramik
4. Cari center line ruangan dan pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan lantai keramik yang rata dan garis siar/nat yang lurus.
5. Buat kepalaan adukan jarak 1-1.5 m agar adukan yang ditebar permukaannya rata/flat.
6. Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga
7. Selanjutnya langkah awal pemasangan keramik pembuatan garis bantu (marking) sebagai pedoman pemasangan keramik.
8. Pemasangan keramik sebagai star point pertama pemasangan diawali dari sudut dinding pintu untuk menyesuai pasangan antara ruangan. Lalu dilakukantarik benang arah x dan y serta memasangnya secara berbaris sebagai patokan.
9. Pasang lantai keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah ditebar dengan menggunakan semen dengan ad 1PC : 4PP sebagai perekat. Kemudian dilanjutkan pemasangan lantai keramik lainnya dengan acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
10. Supaya mendapatkan pasangan keramik yang stabil digunakan alat bantu berupa palu karet dengan cara mengetuk permukaan keramik untuk mendatarkan / meratakan permukaan keramik.
11. Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass.
12. Setelah pemasangan lantai keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu baru dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat
13. Bersihkan permukaan pasangan keramik yang telah terpasang dengan kain lap basah sampai bersih
5. Pekerjaan Pembuatan Beton Mutu Ad 1 Pc : 2 Ps : 3 Krl/Ram Disabilitas
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan beton mutu 1 PC : 2 PS : 3 KRL.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : Portland cement , pasir, split, dan air.
5. Persiapan alat kerja, antara lain : concrete mixer, meteran, waterpass, cangkul, talang cor, ember, sendok semen, raskam, benang, dan selang air.
B. Pengukuran
1. Terlebih dahulu juru ukur (surveyor) melakukan pengukuran dengan waterpass untuk menentukan leveling beton yang mau dicor.
2. Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat, khususnya plat beton.
C. Pekerjaan pengecoran beton
1. Setelah besi tulangan dan bekisting terpasang pada posisinya kemudian dilanjutkan pekerjaan pengecoran beton.
2. Pengecoran beton dilakukan menggunakan beton mutu ad. 1 Pc : 2 Ps : 3 Krl.
3. Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuang adukan beton ke area pengecoran, Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung pemadatan beton menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai kepadatan maksimal.
D. Pekerjaan perawatan beton
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan menyiram /membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu.
6. Pekerjaan Pengecatan Lapangan Teknocote(Cat Dasar+ Cat Penutup)/Drop Off Disabilitas
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
1. Approval material yang akan digunakan.
2. Persiapan lahan kerja.
3. Persiapan material kerja, antara lain : cat teknocote.
4. Persiapan alat kerja, antara lain : kuas cat, bak cat. dll.
B. Pelaksanaan pekerjaan
1. Membersihkan lantai dari kotoran dan debu
2. Mengaduk cat sesuai dengan petunjuk pabrik
3. Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan kuas untuk bidang yang sempit
4. Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan tahap selanjutnya sampai finish dan hasilnya benar-benar rata.
7. Pekerjaan Pemasangan Pintu(P1)
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
1. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan.
2. Mengajukan permohonan penggunaan Bahan kepada Direksi.
3. Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan.
B. Pekerjaan pelaksanaan
1. Pemasangan Besi Pekerjaan Pemasangan Besi Profil/Termasuk Pengelasan & Alat Bantu/50/100
a. Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan dipasang kusen apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau belum.
b. Kusen difabrikasi di lokasi proyek untuk memudahkan apabila ada perbaikan.
c. Besi Profil dipotong dan di sambung/dirangkai dengan cara dilas menggunakan mesin las.
d. Besi Profil yang sudah di fabrikasi di proteksi dengan menggunakan protection tape (blue sheet) dan diberi tanda untuk memudahkan waktu pemasangan.
e. Besi profil yang telah difabrikasi dipasang setelah kondisi lapangan siap yaitu pekerjaan plesteran dan acian sudah selesai. Sistem pemasangan dengan di screw fisher menggunakan fisher S8.
f. Sebelum besi profil dimatikan ke dinding, harus dicek dahulu elevasi dan kesikuan besi profil dengan alat bantu waterpass/unting-unting.
g. Untuk mencegah kebocoran maka hubungan antara besi profil dengan dinding di isi silicone.
III. PEKERJAAN LANTAI 3
A. PEKERJAAN PLAFON DAN ATAP GENTENG
1. Pekerjaan Pembongkaran Rangka Atap Reng Kaso/Termasuk Bongkar Kuda Kuda, Genteng dan Plafon.
Untuk pekerjaan bongkaran harus berkoordinasi dengan Pengawas, User / Owner, termasuk dengan bagian-bagian pengelola bangunan existing. Sehingga tidak terjadi kesalahan-kesalahan pembongkaran.
Teknis pelaksanaan pekerjaan bongkaran
A. Pekerjaan bongkaran meliputi pembongkaran bangunan exsisting yang terdiri dari:
1. Bongkaran rangka atap reng kaso termasuk kuda-kuda
2. Bongkaran genteng
3. Bongkaran plafond
B. Semua material hasil bongkaran yang masih bisa dimanfaatkan kembali harus dibersihkan dan disimpan didalam gudang khusus serta dalam keadaan terkunci. Dan untuk material yang tidak terpakai harus disingkirkan ke luar area agar tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
C. Sebelum dilakukan pekerjaan seterusnya terlebih dahulu tempat bekerja harus dibersihkan dari sampah-sampah yang dapat merusak konstruksi bangunan.
D. Hasil bongkaran dirumpuk dengan arah horizontal di usahakan hasil rumpukan sementara tidak menggangu jalan akses kelokasi, para pekerja membongkar dan merumpuk hasil bongkaran dengan radius min 25 meter dari area bongkaran, untuk bongkaran bangunan dimulai diatas kebawah.
E. Sortiran/Pemelihan hasil bongkaran yang dapat dimanfaatkan kembali dilakukan pada saat akan dilakukanperumpukan hasil bongkaran, bongkaran yang dapat dimanfaatkan kembali diseleksi, ditumpuk damditempatkan pada area terpisah.
F. Hasil bongkaran yang dapat dimanfaatkan kembali dilaporkan kepada pihak Direksi untuk diadakan konsultasidan sistem perhitungan biaya pemakaian kembali dan analisis kelayakan kondisi material.
2. Pekerjaan Pemasangan Reng 40x30x0,45 & Kaso 75x38x8x0,75
Teknis pelaksanaan pekerjaan:
A. Pekerjaan persiapan
1. Menyiapkan gambar rencana rangka atap kaso/reng baja ringan.
2. Approval material yang akan digunakan
3. Persiapan lahan kerja
4. Persiapan material kerja, antara lain : kaso 75x38x8x0,75 , reng 40x30x0,45, sekrup, dll.
5. Menyiapkan semua peralatan untuk pemasangan rangka atap kaso/reng baja ringan, antara lain :meteran, selang air (waterpass), gunting baja ringan, mesin bor, kabel roll, mata obeng dan sebagainya
6. Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, dan memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melakukan pekerjaan di atasketinggian (lihat bagian keselamatan kerja).
B. Pemasangan kaso/reng baja ringan
1. Kaso berfungsi menerima beban dari penutup atap dan reng dan meneruskannya ke gording.
2. Melakukan pemotongan kaso dan reng sesuai ukuran gambar rencana.
3. Memasang kaso dengan jarak sesuai dengan spesifikasi teknis antara satu dengan yang lainnya pada arah tegak lurus gording dan pertemuanantara kaso dengan gording diikat memakai screw dengan menggunakan mesin bor.
4. Setelah kaso terpasang kemudian memasang reng pada arah tegak lurus kaso dengan jarak sesuai dengan jenis penutup atap. Setiap pertemuan reng dengan kaso diikat memakai screw dengan menggunakan mesin bor.
3. Pekerjaan Pemasangan Atap Genteng Morando Glazure/Pengganti Yang Pecah/rusak
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pasang atap genteng morando glazur.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : atap genteng morando, Screw , dll.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, bor listrik, gunting besi, dll
B. Pelaksanaan pekerjaan
1. Sebelum dilakukan pekerjaan pemasangan atap genteng morando harus memastikan kuda-kuda baja ringan dan gording sudah terpasang dengan kokoh pada tempatnya sesuai dengan gambar kerja dan telah disetujui oleh konsultan pengawas.
2. Genteng morando glazur dipastikan terlebih dahulu agar tidak terbalik antara bagian lapisan atas dan lapisan bawahnya.
3. Lakukan pemasangan secara terpisah antara pemasangan yang dimulai dari sudut tepi bawah, diselesaikan dulu satu baris kearah atas dan seterusnya, kemudian satu baris kesamping, selanjutnya ke arah atas dan seterusnya hingga atap tertutup semua.
4. Arah tumpang tindih (overlap) kesamping yaitu lembaran atas menutup lembaran bawahnya sama dengan arah angina.
5. Kemudian selanjutnya sesuai dengan spesifikasi teknis dari pabrik pembuat
4. Pekerjaan Pemasangan Besi Profil/Termasuk Pengelasan & Alat Bantu
Teknis pelaksanaan
A. Pekerjaan persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pemasangan besi profil/termasuk pengelasan dan alat bantu.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : kuda-kuda baja siku, ikatan kuda-kuda, dudukan gording, pengaku L 100.100.10,Gording Canal 150.50.20.2,3, joint plate 8mm, joint plate 8 mm, treckstang dia 12 mm, besi kait angin dia 16 mm, angkur baut dia 16 mm, dan mur baut dia 12 mm.
5. Persiapan alat, antara lain : mesin las, mesin bor listrik, catrol, tali tambang,
tali baja, blander, kunci momen, liyer, takel, peralatan las, dan balok kayu.
B. Pelaksanaan pekerjaan
1. Persiapan Plate
Plate banyak dipakai sebagai simpul, sambungan, stiffener. Ukuran plate dan ketebalan menyesuaikan dengan gambar kerja. Ukuran plate harus benar presisi dengan menggunakan mal/penggaris supaya potongan plate lebih akurat. Plate baja dipotong dengan menggunakan mesin gerinda potong. Setelah plate dipotong selanjutnya siapkan mesin pons. Setelah pemotongan selesai bersihkan plate dan haluskan dengan digrinda atau diamplas bagian sisa potongan plate sehingga tidak tajam.
2. Settingan
Bagian batang baja dan plate yang sudah disiapkan dari proses sebelumnya, selanjutnya disambungkan dan setting bagian-bagian tersebut sehingga hasilnya sesuai bentuk, jarak dan ukuran pada gambar kerja.
3 Pengelasan
a. Pekerjaan las dikerjakan oleh tukang las dibawah pengawasan langsung pelaksana lapangan.
b. Detail-detail khusus menyangkut cara persiapan penyambungan, cara pengelasan, jenis dan ukuran serta kekuatan alat listrik.
c. Ukuran elektroda, arus tegangan listrik dan kecepatan busur listrik yang digunakan, harus seperti yang dinyatakan oleh pabrik las listrik dengan kawat baja.
d. Pelat – pelat baja yang akan dilas harus bebas dari kotoran – kotoran besi, minyak, cat, karet atau lapisan lainnya yang dapat mempengaruhi mutu las.
e. Erection (pengangkatan)
Erection Adalah proses pengangkatan bagian rangka baja sudah disambung dan disetting diangkat untuk dipasang dibagian atas kontruksi untuk difitting dengan bagian lainnya, dalam hal ini pabrikasi kuda-kuda dilaksanakan di lantai 3 diatas ring balok ditambah perancah scaffolding dibuat rata dengan ring balok sehingga erection didalam pekerjaan tersebut adalah menempatkan struktur kuda-kuda ke kolom.
f. Fitting atau peyambungan diatas rangka.
Setelah rangka kuda-kuda/rafter diberdirikan dan sampai diposisi nya pasang baut dan kencangkan sampai plate simpul rafter rapat dengan kolom. Selanjutnya ujung rafter diikat pakai seling (12 mm) dan tarik ujung seling bagian bawah ke pedestal/batok, Begitu seterusnya sehingga semua bagian rafter dan gording sudah naik dan terpasang diatas kolom. Selanjutnya pasang branching/ tie rod sebagai pengikat rafter.
g. Pembersihan
1. Pembersihan permukaan dari pekerjaan besi bangunan harus bersih dan dikupas dengan sand blasting atau cara lain yang disetujui agar menjadi logam yang bersih dengan menyingkirkan seluruh gemuk, olie, karatan, lumpur atau lain – lain yang melekat.
2. Luas bidang permukaan yang dibersihkan harus dapat sekaligus ditutup dengan cat dasar dan dicat dengan segera setelah pembersihan, sebelum terjadi oksidasi.
5. Pekerjaan Pemasangan Wuwung Nok Morando Glazure Termasuk Adukan
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pasang wuwung nok morando glazure.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : nok morando glazure, semen, pasir, dll.
5. Persiapan alat kerja, antara lain : meteran, benang, ember, dll
B. Pelaksanaan pekerjaan
1. nok menggunakan bahan nok morando glazure.
2. Melakukan pemasangan nok morando glazure dan direkatkan dengan mortar ad. 1 Pc : 4 Psr sebagai pengikat .
3. Memastikan semua nok morando glazure sudah terpasang dengan baik.
6. Pekerjaan Pemasangan Paku Skrup 5 CM /Genteng Ujung/termasuk pelubangan genteng
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pasang pakusekrup genteng.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : paku sekrup, dll.
5. Persiapan alat kerja, antara lain : meteran, bor listrik, dll
B. Pelaksanaan pekerjaan
1. Menentukan area genteng yang akan di paku menggunakan paku sekrup.
2. Menandai area genteng yang akan dipaku sekrup dengan spidol
3. Kemudian genteng yang sudah ditandai dipaku dengan paku sekrup 5 cm dengan menggunakan mesin bor listrik.
4. Memastikan semua genteng yang ditandai sudah dipaku sekrup 5 cm dan sudah kokoh.
5. Perapihan hasil pekerjaan.
7. Pekerjaan Pemasangan Water Proofing Coating 3x/Nok Bubungan
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan water proofing coating.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : water proofing coating dan kain kassa.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : sikat kawat, pahat beton, kape scrabe, kuas, roll, ember, air, dll.
B. Pelaksanaan pekerjaan water proofing
1. Pekerjaan water proofing coating dikerjakan sebelum permukaannya difinish.
2. Cek permukaan yang akan dipasang waterprofing secara keseluruhan. Permukaan harus bersih dari lumpur dan tanah serta bebas dari minyak atau oli.
3. Semua instalasi pipa harus sudah terpasang rapi dan diproteksi (grouting).
4. Kikis permukaan lantai dan dinding yang keropos dengan menggunakan pahat beton atau kape scrabe.
5. Bersihkan dan cuci permukaan lantai dan dinding dari kotoran dan debu dengan sikat kawat dan air bersih.
6. Aplikasi waterproofing coating dimulai dari sudut pertemuan permukaan lantai dan dinding dengan menggunakan kuas atau roll.
7. Setelah diberi lapisan pertama, kemudian diberi lapisan kain kassa dan dilapis kembali dengan water proofing coating. Sepanjang pertemuan sudut antara lantai dan dinding diperkuat dengan serat fiberglass.
8. Ketinggian aplikasi water proofing coating untuk area permukaan dinding minimal 20 cm (atau sesuai dengan gambar kerja) dari permukaan lantai.
9. Biarkan aplikasi water proofing coating setting selama minimal 1 x 24 jam, setelah itu baru dilakukan tes rendam dengan menggunakan air selamaminimal 1 x 24 jam.
10.Setelah pekerjaan waterproofing coating selesai dan telah dites rendam, dilanjutkan dengan pekerjaan finishing bagian permukaannya dengan screeding.
8. Pekerjaan Pemasangan Lisplank GRC Double Ukuran Tebal 8 mm Lebar 20 Cm & Tebal 8 mm Lebar 30 Cm Termasuk Rangka Pengaku
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan listplank grc.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : GRC double, Screw , dll.
5. Persiapan alat kerja, antara lain : meteran, bor listrik, dll.
B. Pelaksanaan pekerjaan
1. Pemasangan papan listplank harus lurus, rata tidak bergelombang dan benar-benar horizontal sesuai dengan gambar perencanaan.
2. Pemasangan dilakukan setelah semua pasangan rangka atap telah selesai dikerjakan dengan sempurna.
3. Listplank dipasang secara diagonal atau tegak lurus terhadap rangka atap.
4. Listplank dipasang memanjang sesuai dengan kebutuhan atap.
5. Jarak sekrup untuk mengikat listplank dengan rangka atap sebaiknya tidak terlalu jauh (dibuat antara 20 – 30 cm) agar listplank terkunci kuat.
6. Sekrup dipasang sebanyak 2 baris pada setiap sisi profil memanjang.
9. Pekerjaan Pengecatan Permukaan Baja Dengan Meni Besi
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pengecatan permukaan baja dengan meni besi.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : cat dasar, cat penutup, cat menie, dll.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : kuas cat, kape, amplas, bak cat, roll cat, dll.
B. Pelaksanaan pekerjaan
1. Bersihkan permukaan baja dari karat dengan cara diamplas permukaannya dan bersihkan dari debu, minyak dan kotoran lainnya.
2. Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan baja yang akan dicat dengan kertas semen, koran dan lakban.
3. Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
4. Lakukan pengecatan lapisan dasar dengan menie besi dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan kuas untuK bidang yang sempit.
5. Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang tahap selanjutnya sampai finish dan hasilnya benar-benar rata.
6. Perapihan hasil pekerjaan.
10. Pekerjaan Pemasangan Langit-Langit Plafon GRC 5 mm 100x100 Cm + Rangka Besi Hollow Galvalume & Penggantung
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plafond GRC.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : GRC 5 mm, besi hollow galvalume t=0,35 mm, sekrup gypsum, textile tape, compound, air, dll.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, tangga kerja, gerinda, gergaji besi, bor screw driver, kape, ampelas, cutter, selang dan air.
B. Pekerjaan pengukuran
1. Level/peil plafond diukur dahulu dengan menggunakan waterpass dan dibantu menggunakan selang air.
2. Untuk mempermudah pemasangan, titik tetap pengukuran dipindahkan ke dinding atau kolom dengan ketinggian 1 m dari lantai.
C. Pekerjaan pemasangan rangka hollow
1. Setelah posisi peil plafond didapatkan, pekerjaan awal adalah pemasangan rangka hollow pada bagian tepi untuk memperoleh titik tetap plafond.
2. Pemasangan rangka plafon hollow disesuaikan dengan kondisi ruangan dan dengan pola yang
3. ditunjukan /disebutkan dalam gambar dengan memperhatikan modul pemasangan penutup plafon yang dipasangnya.
4. Modul pemasangan rangka hollow adalah 61 x 61 cm
5. Dilanjutkan dengan pemasangan rangka hollow dengan dilengkapi penggantung dengan tujuan untuk mendapatkan kerataan rangka dan kekuatan rangka tersebut untuk menahan penutup palfond.
6. Penempatan jarak rangka hollow maksimum berjarak 61 cm.
7. Setelah semua rangka hollow terpasang, lakukan perataan (leveling) dengan menggunakan tarikan benang, setelah itu penggantung bisa dimatikan.
D. Pemasangan plafond GRC
1. Setelah rangka hollow terpasang dengan benar, rata dan kuat serta instalasi ME sudah terpasang semua, maka lembaran GRC dapat mulai dipasang.
2. Untuk GRC, pertemuan diatur secara menyilang.
3. Sebelum pemasangan sekrup pastikan bor sekrup disesuaikan benar, sehingga kepala sekrup hanya masuk sedikit kedalam permukaan lembaran GRC.
4. Tekan ujung sekrup perlahan ke dalam permukaan lembaran GRC sebelum menjalankan mesin bor untuk memasukkan sekrup.
5. Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang pada jarak maksimal 30 cm.
6. Setelah lembaran GRC terpasang semua, cek leveling permukaan plafond.
E. Pekerjaan finishing plafon GRC
1. Untuk GRC, sambungan antara pertemuan diberi textile tape dan di compound kemudian digosok dengan ampelas untuk mendapatkan permukaan yang rata/flat.
2. Tutup semua kepala sekrup dengan compound lalu gosok dengan ampelas halus.
11. Pekerjaan Pemasangan List Kayu Profil
Teknis pelaksanaan pekerjaan
1. Setelah selesai memasang rangka hollow dan lembaran GRC ,tahap selanjutnya memasang list kayu profil.
2. Ukur panjang area yang ingin dipasang list. Pastikan ukurannya tepat karena jika meleset beberapa centimeter aja bisa berpengaruh pada saat pemasangan list yang lain (terutama bagian sambungan pojok).
3. Setelah itu, potong list yang akan dipasang sesuai dengan ukuran dengan menggunakan cutter atau gergaji besi.
4. Pasang list kayu dengan cara menempelkan list kayu pada sisi sisi dinding dan plafon
5. setelah itu kunci list dengan sekrup agar tidak jatuh dan goyang.
B. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Pekerjaan Pengecatan Dinding
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pelaksanaan pekerjaan
1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pengecatan dinding.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : cat dasar, cat penutup,dll.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : kuas cat, kape, amplas, bak cat, dll.
6. Kerok cat dinding dengan suda api
7. Bersihkan permukaan dinding dari debu dan kotoran dengan kain lap.
8. Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat dengan kertas semen, koran dan lakban.
9. Gunakan sekrap untuk memperbaiki bagian dinding yang retak dan kurang rata dengan plamir, tunggu sampai kering. Haluskan plamur/sealer yang telah kering dengan amplas.
10.Cek apakah permukaan dinding sudah rata.
11.Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
12.Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan kuas untuK bidang yang sempit.
13.Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang tahap selanjutnya sampai finish dan hasilnya benar-benar rata.
2. Pekerjaan pengecatan Plafond
Teknis pelaksanaan pekerjaan
1. Siapkan tenaga kerja, bahan dan alat.
2. Buat requset pekerjaan dan ajukan kepada Konsultan Pengawas.
3. Bersihkan permukaan dari debu dan kotoran dengan kain lap.
4. Lindungi bahan-bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan plafon yang akan dicat dengan kertas semen, koran dan lakban.
5. Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
6. Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan kuas untuk bidang yang sempit.
7. Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan tahap selanjutnya sampai finish dan hasilnya benar-benar rata.
C. PEKERJAAN ME/LISTRIK
Metode pemasangan instalasi listrik
Urutan pelaksanaan instalasi indoor
1. Instalasi titik lampu penerangan Kabel Ukuran 2x2,5(Lengkap Pipa Conduit)/Eterna
2. Instalasi Stop Kontak Biasa Kabel Ukuran 3x2,5(Lengkap Pipa Conduit)/Eterna
3. Instalasi Infocus Kabel Ukuran 3x2,5(Lengkap Pipa Conduit)/Eterna
4. Instalasi Power AC Kabel NYM 3 x 4 (Lengkap Pipa Conduit)/Eterna
5. Masukkan kawat pancingan ke dalam pipa conduit sesuai groupnya
6. Tarik kabel dengan bantuan kawat pancingan tersebut
7. Tandai kabel kabel sesuai group dengan lakban dan spidol
8. Sambungan kabel hanya boleh pada tee doos dan dengan las dop
9. Merger kabel yang telah terpasang
Urutan pelaksanaan instalasi outdoor
1. Marking jalur instalasi
2. Tandai lokasi tiang lampu
3. Gali jalur yang telah di marking
4. Gelar kabel NYY sesuai dengan ukuran pada shop drawing sesuai groupnya
5. Timbun dengan pasir
6. Urug kembali galian dengan tanah
Metode Pemasangan Armateur
Urutan Pelaksanaan :
1. Siapkan Lampu V-Shape TL 2x36 Watt, dan Lampu SLE 18 Watt
2. Marking plafond dengan kapur/ spidol
3. Lubangi plafond sesuai marking, untuk GRC koordinasikan dengan rangka plafond
4. Pasang kawat gantungan
5. Pasang lampu dengan melepas kap lampu
6. Kencangkan kawat gantungan
7. Sambung ke instalasi
8. Pemasangan lampu setelah kondisi proyek aman dari pencurian.
Urutan Pelaksanaan pemasangan saklar dan stop kontak
1. Marking jalur conduit pada dinding
2. Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter
3. Pasang conduit dan inbow dos
4. Tunggu sampai dinding plester akhir
5. Sambungkan saklar dan stop kontak dengan instalasinya
6. Pasang saklar dan stop kontak, gunakan waterpass agar rata
IV. PEKERJAAN AKHIR
Pembersihan tapak konstruksi dan pada semua pekerjaan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini dari semua barang atau bahan bangunan lainnya yang dinyatakan tidak digunakan lagi. Semua bekas bongkaran bangunan “existing” dan galian, dikeluarkan dari site sejauh 10 km dengan menggunakan dump truck .
Demikian penjelasan tentang metode pelaksanaan pekerjaan rehab gedung sekolah
Semoga bermanfaat bagi yang membaca