-->

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pintu dan Jendela

Disini saya akan menjelaskan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pintu dan Jendela

Teknis pelaksanaan pekerjaan :

1. Persiapan pekerjaan

a). Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pasang kusen pintu (type P1).
b). Approval material yang akan digunakan.
c). Persiapan lahan kerja.
d). Persiapan material kerja, antara lain : kusen aluminium 4 x 1 3/4'” warna, sekrup,  fisher, engsel pintu stainless,  sealant, baut dynabolt, daun pintu existing, kaca polos 5 mm, kaso kamper, slot Grendel, handle pintu, kunci tanam dan cat kayu.
e). Persiapan alat kerja, antara lain : cutting well, bor,  gergaji, waterpass, unting-unting, reevet, gun sealant, selang air, dan cutter, bor sekrup, obeng, meteran,spidol, amplas, kuas cat.

2. Pekerjaan Pasang Kusen Aluminium 4x1 ¾” Warna

Teknis pelaksanaan pekerjaan
a. Pengukuran
Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan dipasang kusen aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau belum.
b.  Fabrikasi kusen alumunium
1). Kusen dan frame alumunium difabrikasi di lokasi proyek untuk memudahkan apabila ada perbaikan.
2). Alumunium dipotong  dan di sambung/dirangkai  menggunakan sekrup galvanis.
3). Alumunium yang sudah di fabrikasi di proteksi dengan menggunakan protection tape (blue sheet) dan diberi tanda untuk memudahkan waktu pemasangan.
c. Pemasangan kusen alumunium
1). Kusen alumunium yang telah difabrikasi dipasang setelah kondisi lapangan siap yaitu pekerjaan plesteran dan acian sudah selesai. Sistem pemasangan dengan di screw fisher menggunakan fisher S8.
2). Sebelum kusen dimatikan ke dinding, harus dicek dahulu elevasi dan kesikuan kusen alumunium dengan alat bantu waterpass/unting-unting. Apabila tidak lurus maka diganjal dengan bahan dari hardboard, sehingga lebih kuat dan tahan lama.
3). Untuk mencegah kebocoran maka hubungan antara alumunium dengan dinding di isi silicone sealant

3. Pemasangan Kembali Daun Pintu

Teknis pelaksanaan pekerjaan
1). Ukur lebar dan tinggi kusen pintu.
2). Ukur lebar dan tinggi daun pintu.
3). Ketam dan potong daun pintu (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
4). Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
5). Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm 6 engsel serta pasang kaso kamper kering sebagai penguat engsel pintu.
6). Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu.
7). Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen.
8). Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintu.
9). Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.
10). Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara melepaskan pen.
11). Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus dengan kusen.

4. Pemasangan Kaca Polos 5 mm

Teknis pelaksanaan pekerjaan
a). Kaca dipotong menurut ukuran kusen dengan kelonggaran cukup, sehingga pada waktu kaca berkembang tidak pecah.
b). Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam.
c). Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau kain untuk memegang kaca.
d). Pasang karet/silicon list kaca dan sealent untuk pengunci/pengikat agar kaca melekat kuat.
e). Setelah selesai dipasang, kaca dibersihkan dan yang sudutnya retak/pecah atau tergores harus diganti.

5. Pemasangan Engsel Pintu Stainles Steel

Teknis pelaksanaan pekerjaan
a). Tentukan jumlah pasangan engsel (sesuai dengan tinggi pintu dan ketentuan gambar kerja)
b). Tandai titik – titik pemasangan dengan menggunakan pensil.
c). Berdirikan pintu, dan dalam keadaan yang rata seimbang, tandai juga pasangan engsel pada bagian kusen tempat akan digantungkannya daun pintu serta pasang kaso kamper kering sebagai penguat engsel.
d). Kencangkan dengan menggunakan skrup semua perangkat keras engsel, dan pastikan bahwa posisi engsel telah rapi dan benar.
e). Tambahkan pin terakhir yang melekat pada bagian engsel pintu ke bagian dinding, dan pastikan bahwa pintu dapat terbuka dan tertutup dengan bebas.
f). Sebagai langkah terakhir, lumasi engsel dengan pelumas.
g). Hasil pekerjaan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.

6. Pemasangan Kunci Tanam Silinder Double Slaag

Teknis pelaksaan pekerjaan
a). Ukur lebar dan tinggi pintu untuk menentukan letak titik pemasangan kunci yang disesuaikan dengan tinggi pengguna pintu.
b). Tandai titik pemasangan kunci dengan pensil.
c). Buat lubang pada titik yang telah ditandai sebelumnya dengan menggunakan pahat kayu, rapikan kemudian pasanglah kunci dalam posisi yang pas dan tepat.
d). Langkah selanjutnya adalah pemasangan kuci bagian akhir, gunakan sekrup untuk mengencangkannya.
e). Pada posisi yang sama dan seimbang sejajar dengan titik pemasangan kunci pada daun pintu, buat juga lubang pada batang kusen pintu dengan pahat kayu sebagai tempat striking plate-nya.
f). Pasang badan kunci dan pastikan posisi lidah pengait (Latch Bolt) sudah benar dan sesuai dengan arah bukaan pintu, kemudian pasang plat lawan pada kusen.
g). Setelah semua instalasi terpasang, kemudian lakukan pengujian agar kunci dapat berfungsi dengan sempurna.
h). Hasil pekerjaan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.

7. Pemasangan Slot Grendel Atas Bawah/Grendel Tanam

Teknis pelaksanaan pekerjaan
a). Mengukur ketinggian slot Grendel yang akan dipasang pada daun pintu
b). Ukur dan beri tanda dengan pensil tempat pemasangan slot Grendel pintu.
c). Melakukan pemahatan pada tempat pemasangan Grendel pintu yang sudah ditandai. Lakukan pahatan secara perlahan-lahan, hati-hati, dan lakukan dengan teliti agar tidak merusak bagian-bagian dari pintu itu sendiri. Pahat sesuai pola yang sudah ditentukan, sehingga pada saat proses pemasangan grendel tidak kelebaran ataupun kekecilan.
d). Apabila  tempat pemasangan grandel sudah rapi, kemudian memasukkan slot grendel pada lubang tempat pemasangan slot Grendel tanam. Pasang baut pada sisi atas dan bawah pada bagian lubang yang sudah ada.

8. Pemasangan Handle Pintu

Teknis pelaksanaan pekerjaan
a). Mengukur ketinggian handle pintu
b). Menandai pada bagian mana akan dipasangnya handle pintu Untuk menandai pintu gunakan dengan pensil ataupun bolpoin agar tidak mudah hilang dan bisa terlihat saat akan dilubangi dengan bor.
c). Proses selanjutnya yakni dengan melakukan pengeboran pada bagian pintu yang sudah ditandai sebelumnya. Setelah dirasa cukup dan pas anda bisa mengebor pada bagian yang sudah ditandai guna memasang pengait (baut) untuk memasangkan handle pintu pada pintuenandai pada bagian mana akan dipasangnya handle pintu.
d). Buat poros untuk memperlebar lubang bekas pengeboran pada proses sebelumnya. Ulangi proses pengeboran ini di sisi lain dari pintu. Fungsi lubang ini nanti adalah untuk menentukan di mana pegangan / handle pintu akan disisipkan dan diaplikasikan.
e). Buat lubang pada bagian samping pintu dengan cara mengebornya setelah memberikan tanda yang tepat dan benar sehingga bisa pas pada tempat yang seharusnya.
f). memasukkan pengait dari pegangan pintu ke dalam lubang yang telah di bor pada sisi samping pintu. Gunakan pensil atau bolpoin untuk menandai dan menggambar di sekitar cover depan. Tandai dengan pola yang jelas agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang dapat merusak bagian-bagian dari pintu anda.
g). Gunakan pahat tajam dan palu pahat untuk membuat lubang pengait. Lakukan pahatan secara perlahan-lahan, hati-hati, dan lakukan dengan teliti agar tidak merusak bagian-bagian dari pintu itu sendiri. Pahat sesuai pol yang sudah ditentukan, sehingga pada saat proses pemasangan pengait tidak kelebaran ataupun kekecilan.
h). Apabila lubang pengait sudah rapi, memasukkan pengait pada lubang tersebut yang ada di sisi pintu / cover depannya. Pastikan pengait sudah terpasang dan duduk dengan pas di lubang pengait agar pengaitnya tidak mudah lepas. Pasang baut pada sisi atas dan bawah pada bagian lubang yang sudah ada
i). Untuk membuat pelat pada pintu, tutup pintu terlebih dahulu untuk menandai kusen dengan memanfaatkan pengait yang sebelumnya sudah dipasang. Setelah dirasa cukup anda bisa memasang pelatnya. Pastikan terpasang dengan baik agar tidak mudah lepas. Pasang baut pada sisi atas dan bawah pada bagian lubang yang sudah ada..
j). Masukkan dua sekrup ke dalam ke dalam lubang kecil pintu yang sebelumnya sudah di bor dan masukkan baut ke dalam lubang yang lebih besar. Kemudian masukkan dan pasang handle pintu ke dalam lubang yang sudah dibuat. Masukkan sekrup pada lubang yang sudah ada. Kencangkan sekrup dan baut agar handle pintu terpasang dengan baik dan kencang.

9). Pekerjaan mendempul dan menggosok kayu dan pengecatan bidang lama kayu

Teknis pelaksanaan pekerjaan
a). Sebelum pekerjaan dimulai, lubang lubang dan retak retak di tutup dengan dempul terlebih dahulu.
b). Permukaan kayu yang akan dicat harus diamplas kemudian diplamur bila terdapat retak, celah atau lubang. Kemudian permukaan kayu yang telah diplamur diratakan.
c). Permukaan kayu yang kecil harus diberi 2 lapis plamur yang tipis.
d). Pekerjaan pengecetan dengan kwas untuk bidang kecil dan semprot untuk bidang luas.
e). Hasil pengecetan harus mulus, tidak menggelembung atau cacat-cacat lainnya.

Demikian penjelasan tentang metode pelaksanaan pekerjaan pintu dan jendela
semoga bermanfaat bagi yang membaca.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel