-->

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pemasangan Penangkal Petir

Disini saya akan menjelaskan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pemasangan Penangkal Petir,

Sebelum kepembahasan terlebih dahulu saya menjelaskan apa itu petir dan fungsi/keuntungan menggunakan penangkal petir.

Petir adalah peristiwa alam yang pada umumnya datang bersama cuaca mendung dan hujan, kalau petir disiang bolong itu beda lagi maksudnya. Petir berupa kilatan cahaya putih terang yang terlihat dilontarkan dari langit menuju permukaan bumi dengan disertai bunyi keras menggelegar adalah listrik statis yang berkekuatan ribuan volt/watt . Apapun benda yang berada dipermukaan bumi bisa hancur jika tersambar petir secara langsung. Karena sifatnya penghancurnya tersebut, manusia yang dikaruniai akal mencoba sesuatu agar dampak dari petir ini bisa dihindari seminimal mungkin.

Keuntungan dari penangkal petir

1. Non radioaktif
2. Mampu menerima sambaran petir hingga 150 kA
3. Tidak menggunakan radio elemen, baterey atau solar sel
4. Mengantisipasi secara dini sambaran petir dengan aktif
5. Memberikan efek radius proteksi yang cukup luas.

Teknis pelaksanaan pekerjaan

A. Lingkup pekerjaan

1. Pekerjaan pemasangan head terminal
2. Pekerjaan pemasangan grounding system
3. Pekerjaan pemasangan bak control
4. Pekerjaan perijinan dan testikom

B. Pekerjaan persiapan

1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan kontruksi rangka atap.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.

C.  Pekerjaan pelaksanaan

1. Head Terminal  dipasang diatas dengan ketinggian yang mampu melingkup perlindungan terhadap sambaran petir untuk seluruh bangunan (minimal 10m dari tanah).

2. Down Conductor (penghantar) sepanjang high rise building dipasang klemp dengan jarak 1 m
3. Kotak sambung dipasang setinggi 2 m dari tanah.
4. Kemudian grounding sistem dimasukan ketanah secara vertical, batang tembaga harus dilindungi terhadap korosi dengan serbuk arang disekitar tembaga.
5. Letak titik pertanahan ditentukan berdasarkan gambar. Pipa galvanis 1” ditanam secara vertical sampai ke dalam tanah hingga nilai resistensinya bila diukur dibawah 5 ohm. Kemudian pipa dicabut kembali hingga akan meninggalkan lubang. Lubang tersebut diisi dengan serbu karang dan kemudian grounding system ditanam kembali.
6. Terminal pertanahan harus terletak di dalam bak control.
7. Tahanan pertanahan harus dicek secara periodic dan nilai tahanan pertanahan maksimum 5 ohm.

D.   Pemeriksaan dan pengujian (Testikom)

Pengetesan system penangkal petir meliputi:

1. Grounding Test. Pengukuran tahanan tanah menggunakan metode standard dan memakai megger. Tahanan maksimum tidak boleh melebihi 5 ohm.
2. Sistem instalasi penangkal petir harus mendapat rekomendasi.

Demikian penjelasan saya tentang metode pelaksanaan pekerjaan pemasangan penangkal petir,
Semoga bermanfaat bagi yang membaca..

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel