Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pelat Lantai Beton
Teknis pelaksanan pekerjaan Pelat Lantai
A. Pekerjaan persiapan
1. Pekerjaan pengukuran
Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan kerataan ketinggian
balok dan pelat. Pada pekerjaan ini digunakan pesawat ukur theodolithe.
2. Pembuatan bekisting
Pekerjaan bekisting pelat harus sesuai dengan gambar kerja. Dalam
pemotongan plywood harus cermat dan teliti sehingga hasil akhirnya
sesuai dengan luasan pelat yang akan dibuat. Pekerjaan pelat dilakukan
langsung di lokasi dengan mempersiapkan material utama antara lain:
kaso 5/7, balok kayu 6/12, papan plywood.
pemotongan plywood harus cermat dan teliti sehingga hasil akhirnya
sesuai dengan luasan pelat yang akan dibuat. Pekerjaan pelat dilakukan
langsung di lokasi dengan mempersiapkan material utama antara lain:
kaso 5/7, balok kayu 6/12, papan plywood.
3. Pabrikasi tulangan
pembesian plat dilakukan dilakukan di atas bekisting
yang sudah jadi.
B. Pekerjaan bekisting
1. Scaffolding disusun berjajar bersamaan dengan scaffolding untuk balok.
Karena posisi pelat lebih tinggi daripada
balok maka Scaffolding untuk
pelat
lebih tinggi daripada balok dan diperlukan main frame tambahan
dengan menggunakan Joint pin. Perhitungkan ketinggian scaffolding
pelat dengan mengatur base jack dan U-head jack nya.
2. Pada U-head dipasang
balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar dengan arah
cross brace dan diatas
girder dipasang suri-suri dengan arah melintangnya.
3. Kemudian dipasang plywood sebagai alas pelat. Pasang juga dinding
untuk
tepi pada pelat dan dijepit menggunakan siku..Plywood dipasang serapat
mungkin,
sehingga tidak terdapat rongga yang dapat menyebabkan kebocoran
pada saat
pengecoran.
4. Semua bekisting rapat terpasang, sebaiknya diolesi dengan solar sebagai
pelumas agar
beton tidak menempel pada bekisting, sehingga dapat
mempermudah dalam pekerjaan
pembongkaran dan bekisting masih dalam
kondisi layak pakai untuk pekerjaan
berikutnya.
5. Setelah pemasangan bekisting pelat dianggap selesai
selanjutnya pengecekan
tinggi level pada bekisting pelat dengan waterpass, jika
sudah selesai maka
bekisting untuk pelat sudah siap.
C. Pekerjaan penulangan
1. Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting
pelat yang sudah siap.
Besi tulangan diangkat menggunakan tower crane atau
menggunakan tenaga
manusia dan dipasang diatas bekisting pelat.
2. Rakit pembesian dengan tulangan bawah terlebih
dahulu. Kemudian pasang
tulangan sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan.
3. selanjutnya secara menyilang dan diikat menggunakan
kawat ikat.
4. Letakkan beton deking antara tulangan bawah pelat
dan bekisting
alas pelat. Pasang juga tulangan kaki ayam antara untuk tulangan
atas
dan bawah pelat.
5. Setelah pembesian pelat dianggap selesai, lalu
diadakan checklist/ pemeriksaan
untuk tulangan. Adapun yang diperiksa untuk
pembesian pelat lantai yang
diperiksa adalah, penyaluran pembesian pelat
terhadap balok, jumlah dan
jarak tulangan ekstra, perkuatan (sparing) pada
lubang-lubang di pelat lantai,
beton decking, kaki ayam, dan
kebersihannya.
D. Pekerjaan pengecoran
Pengecoran
pelat dilakukan apabila pekerjaan bekisting dan pembesian
balok dan
pelat telah selesai
dikerjakan dan telah
mendapat persetujuan
melalui surat izin
pengecoran dari konsultan pengawas.
Tahap-tahap pekerjaan pengecoran pelat lantai :
1. Supervisor atau Quality Control membuat surat
izin pelaksanaan
pengecoran balok dan pelat kepada konsultan pengawas.
pengecoran balok dan pelat kepada konsultan pengawas.
2. Periksa kebersihan lokasi balok dan pelat sebelum
pengecoran.
3. Persiapan
pengecoran dengan mendatangkan concrete pump
truck
dan truck mixer. Concrete
pump truck di datangkan
terlebih dahulu
sekitar
2 jam sebelum pengecoran untuk
melakukan setting posisi mobil
dan pipa cor terlebih dahulu.
4. Beton
yang telah datang
dituangkan kedalam gerobak
untuk dilakukan
uji slump beton (Uji kekentalan).
5. Lakukan uji slump dengan hasil nilai slump 12 ± 2cm.
6. Setelah nilai slump memenuhi persyaratan, beton
Ready Mix dituang
kedalam concrete
pump truck lalu beton
disalurkan melalui pipa
cor
ke lokasi pengecoran balok dan pelat lantai.
7. Padatkan beton dengan menggunakan Concrete Vibrator.
E. Pekerjaan pembongkaran bekisting
Pembongkaran bekisting
pelat dilakukan 14 hari setelah pengecoran.
Hal ini didasarkan pada nilai
kuat tekan beton yang mampu terbebani pada
umur 14 hari dan interpolasi
kuat tekan beton pada umur beton 28 hari.
F. Perawatan atau Curing Beton Pelat
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk
menjaga agar mutu beton
tetap baik dilakukan perawatan beton. Perawatan dilakukan adalah dengan cara
menyiram/membasahi permukaan beton dengan bahan compound yang dilakukan
minimal 1 kali dalam seminggu.
Demikian Penjelasan saya tentang metode pelaksanaan pekerjaan pelat lantai beton,
Semoga bermanfaat bagi yang membaca..
Demikian Penjelasan saya tentang metode pelaksanaan pekerjaan pelat lantai beton,
Semoga bermanfaat bagi yang membaca..