-->

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Kontruksi Rangka Atap

Disini saya akan menjelaskan metode pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Rangka Atap

Teknis pelaksanaan

1. Pekerjaan persiapan

a. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan kontruksi rangka atap.
b. Approval material yang akan digunakan.
c. Persiapan lahan kerja.
d. Persiapan material kerja, antara lain : dudukan plat, plat simpul, plat jepit sambungan, balok rafter wf 250, Gording CNP 150, trakstank, ikatan angin besi, baut angkur baut mur, dan plat dudukan gording.

2. Pelaksanaan pekerjaan

a. Persiapan Plate

Plate banyak dipakai sebagai simpul, sambungan, stifener. Ukuran plate dan ketebalan serta titik lobang baut menyesuaikan dengan gambar kerja. Ukuran plate dan titik lobang baut harus benar presisi dengan menggunakan mal/penggaris supaya potongan plate lebih akurat. Plate baja dipotong dengan menggunakan mesin gerinda potong, untuk ukuran baja WF yang besar sebaiknya menggunakan mesin gerinda potong duduk dengan diameter piring hingga 20″ atau lase cutting. Setelah plate dipotong dan titik baut sudah ditandai, selanjutnya siapkan mesin pons, bor kecil dan bor utama untuk membuat lobang baut pada plate. Bagian titik dibor dengan bor kecil (misal 5mm) baru dilanjutkan menggunakan bor utama sesuai diameter baut. Setelah pemotongan dan pembuatan lobang baut selesai bersihkan plate dan haluskan dengan digrinda atau diamplas bagian sisa potongan plate sehingga tidak tajam.

b. Persiapan balok rafter

Ukuran WF  biasanya berbeda dengan panjang bentangan atau panjang balok pada kontruksi baja yang akan dipasang nantinya. baja yang ada harus dipotong sehingga sesuai dengan ukuran dari gambar kerja. Bagian yang akan dipotong diukur dengan mal/jangkar secara akurat dan presisi sehingga tidak mengalami kesalahan setelah dipotong. Jika terjadi kesalahan mengakibatkan kerugian biaya yang cukup besar.

c. Settingan

Bagian batang baja dan plate yang sudah disiapkan dari proses sebelumnya, selanjutnya disambungkan dan setting bagian-bagian tersebut sehingga hasilnya sesuai bentuk, jarak dan ukuran pada gambar kerja.

d. Pengelasan

1. Bersihkan bagian yang akan dilas dari kotoran atau debu.
2. Tebal las disesuaikan dengan beban kontruksi
3. Setelah pengelasan bersihkan sisa lasan dan dihaluskan

e. Erection (pengangkatan)

Erection Adalah proses pengangkatan bagian rangka baja seperti kuda-kuda/rafter, balok yang sudah disambung dan disetting diangkat untuk dipasang dibagian atas kontruksi untuk difitting dengan bagian lainnya (balok-rafter-kuda-kuda, branching, tie rod dll). 
Proses pengangkatan konstruksi baja :

1. Untuk beban baja lebih dari 1 ton dan ketinggian lebih dari 10 meter maka pengangkatan kontruksi Baja sebaiknya menggunakan alat angkat berat seperti hoist, crane/mobile crane, karena lebih safety dan lebih mudah.
2. Beban dibawah 1 ton dengan ketinggian kolom 6m, dapat menggunakan lifting equipment seperti chain block, hoist yang memiliki daya angkat dari 5 ton.

f. Fitting atau peyambungan diatas rangka.

Setelah rangka kuda-kuda/rafter diangkat keatas pakai catrol atau crane dan sampai diposisi nya pasang baut dan kencangkan sampai plate simpul rafter rapat dengan kolom. Selajutnya ujung rafter diikat pakai seling (12 mm) dan tarik ujung seling bagian bawah ke pedestal/batok, Begitu seterusnya sehingga semua bagian rafter dan gording sudah naik dan terpasang diatas kolom. Selanjutnya pasang branching/ tie rod sebagai pengikat rafter.

g. Finishing

Finishing adalah proses pembersihan, pengecekan dan pengecatan dari kontruksi baja yang sudah disambungkan pengecatan mulai dari cat dasar dan cat vanishing. Sebaiknya pengecetan dilakukan dilantai kerja sebelum proses erection (pengangkatan) karena dilakukannya lebih mudah dan lebih aman.

Demikian penjelasan tentang metode pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Rangka Atap
Semoga bermanfaat bagi yang membaca.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel