Metode Pelaksanaan Pekerjaan Saluran Gravel Beton
Teknis pelaksanaan pekerjaan
1. Pekerjaan persiapan
a). Melakukan pengukuran
longitudinal yang berfungsi mencari trase saluran
dan batas pembebasan dan
pengukuran cross section yang berfungsi
mencari elevasi saluran.
b). Setelah menemukan
lokasi yang tepat dan lahan galian yang dibutuhkan,
selanjutnya mempersiapkan
semua yang dibutuhkan seperti tata letak material,
peralatan, dan ruang
istirahat pekerja.
2. Pekerjaan penggalian
Dalam proses penggalian ini, terdapat du acara yaitu menggunakan
cara manual
(digali oleh para pekerja menggunakan sekop dan pacul) atau
menggunakan
excavator dengan system trimming slope, yaitu area urugan memakai
tanah dari
hasil galian. Agar kemiringan lahan yang digali sesuai dengan persyaratan dan
kebutuhan, penggalian harus sesuai dengan elevasi cross
section. Setelah proses
penggalian selesai, membuat lining agar tanah tidak
masuk kembali ke dalam
galian, Kemudian menutup kembali area galian sehingga
elevasi sesuai rencana.
3. Pekerjaan pemasangan Gravel Beton
Dalam pemasangan Gravel Beton dapat dilakukan dengan manual atau
menggunakan alat berat seperti excavator yang disesuaikan dengan seberapa
dan
banyak berat gravel beton yang akan dipasang. Dalam pemasangan gravel
beton dipasang berjajar dan saling disambungkan antara satu dengan yang
lainnya. Pertemuan antara gravel beton dengan yang lainnya harus disambungkan
dengan
cara dilas dengan menggunakan pelat penyambung, setelah itu
sambungan perlu di
nat dengan semen agar lebih kuat.
4. Pekerjaan Finishing
Jika gravel beton untuk saluran telah semua terpasang denga
sempurna,
proses paling akhir adalah melakukan perurugan kembali galian yang
ada
ditiap samping saluran. Dalam proses perurugan, jangan sampai
gravel beton yang sudah dipasang bergeser
akibat dorongan ketika
sedang mengurug dan memadatkan.
Kemudian area penggalian untuk
gravel
beton dibersihkan dari semua bekas tanah galian, berbagai
material
lainnya.
Resiko
K3 dan Rencana Penanganan
1. Jenis bahaya yang teridentifikasi mungkin terjadi selama
berlangsungnya
Pekerjaan antara lain :
a). Tangan para
pekerja terkena mesin pemotong.
b). Gangguan paru-paru
akibat debu semen.
c) Terjatuh pada saat
pemasangan bekisting.
d). Terjatuh dari
ketinggian/bongkar pasang scaffolding/kayu perancah.
2. Hal yang dapat ditempuh sebagai langkah pencegahan dan
pengurangan resiko
kecelakaan kerja tersebut antara lain :
a). Menggunakan pakaian
dan peralatan kerja dengan benar dan dan sesuai
dengan
standar(APD).
b). Melaksanakan
instruksi K3 sebelum dimulainya pekerjaan.
c). Menyediakan
penerangan apabila harus bekerja pada malam hari.
d). Memasang jaring
Pengaman (untuk pekerjaan yang dilaksanakan pada
lantai 2 dst).