-->

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan Proyek Konstruksi


Disini saya akan menjelaskan metode pelaksanaan pekerjaan persiapan

Dalam pelaksanaan pekerjaan suatu proyek kontruksi, pekerjaan yang terlebih dahulu dilakukan adalah pekerjaan persiapan. Pekerjaan persiapan ini, baik untuk proyek-proyek pembangunan gedung bertingkat, proyek pembangunan jembatan, jalan, pelabuhan, dermaga maupun proyek lainnya, secara umum tidak banyak berbeda. Besar kecilnya, mudah atau sulitnya tergantung pada masing-masing proyek yang akan dikerjakan.

Adapun pekerjaan persiapan dalam suatu pelaksanaan proyek konstruksi antara lain :

1. Pekerjaan Pasang papan Nama Proyek

Papan Nama Proyek akan dibuat dan dipasang pada awal pelaksanaan kegiatan. Papan Nama    Proyek ini dibuat dari multiplek tebal 12 mm dengan ukuran 122  x  244 cm, ditopang kayu kaso (5/7) dengan ketinggian sesuai dengan kondisi lapangan dan dilapis baner dengan huruf cetak, tulisan, dan garis berwarna hitam yang berisi informasi mengenai cakupan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
a). Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
b). multiplek tebal 12 mm
c). Papan nama dipasang pada tiang kaso ukuran 5/7 cm dengan ketinggian disesuaikan dengan lokasi.
d). Digital printing Bahan Spanduk
e). Jenis tulisan memakai huruf cetak, tulisan dan garis warna hitam.
f). Setelah tulisan jadi, tegakkan papan nama dengan menancapkan pada tanah

2. Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank

Setelah pengukuran selesai dilanjutkan dengan pemasangan bowplank sebagai acuan untuk pelaksanaan pekerjaan. Pemasangan bowplank harus dipandu oleh Surveyor agar penempatan bangunan benar-benar tepat. Pada pelaksanaan pekerjaan ini digunakan bouwplank tertutup supaya pekerjaan dapat dilaksanakan lebih mudah. Jarak pemasangan bouwplank dari struktur terluar bangunan yang akan dibangun minimal 1 m dan maksimal 2 m.
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
a). Melakukan koordinasi dengan pihak direksi untuk pengukuran.
b). Menentukan Lokasi Kerja, konfirmasi dengan pihak direksi.
c). Melakukan Pengukuran dengan menggunakan teodolit dan water pass.
d). Pembuatan patok acuan (bouw plank) setiap 2 meter atau sesuai petunjuk/arahan dari direksi, dibuat dari kayu ukuran 5/7 cm, ditanam sedalam 40 cm dan diberi cat warna merah untuk memudahkan pandangan. Untuk keperluanacuan elevasi dipakai papan kayu 2.5/25 cm atau kayu 2.5/7 cm yangdipakukan pada tiang kayu 5/7 cm. Posisi bouwplank disesuaikan dengaN hasil pekerjaan setting out.
e). Membuat peta situasi beserta cross section dan long section.
f). Ploting data ukur ke construction

3. Pekerjaan Foto Dokumentasi Dengan Camera Digital

Foto proyek dibuat 3 (tiga) tahap, sebelum pelaksanaan pekerjaan (kondisi eksisting), saat pelaksanaan pekerjaan dan selesai pelaksanaan pekerjaan. Pemotretan dilakukan dengan latar belakang yang sama yang dilaksanakan pada kondisi 0% (kondisi eksisting), 20%, 50%, 75% dan 100% (selesai pelaksanaan) sesuai dengan pengajuan termijn, kemudian disusun/dimasukkan ke  dalam laporan pengajuan termijn/progress dan ke dalam album sebagai dokumentasi.Pengambilan foto proyek dilakukan secara terus menerus sampai proyek selesai, terutama apabila ada momen-momen tertentu yang dianggap penting.

4. Pekerjaan Pembuatan Barak Pekerja

Pembuatan barak dengan menggunakan material kayu dan peralatan tukang sesuai dengan kebutuhan dilokasi kerja. Luas barak akan disesuaikan dengan jumlah tenaga kerja yang akan ditempati. Bangunan barak pekerja ini menggunakan rangka kayu kaso, penutup dinding dari multiplek 8 mm dan penutup atap menggunakan asbes/seng gelombang, lantai dengan discreeding.

5. Pekerjaan Pembuatan Gudang Semen dan Peralatan

Bangunan ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan material, seperti semen, paku, serta material-material finishing lainnya. Sebagai tempat penyimpanan material. Bangunan gudang ini menggunakan rangka kayu kaso, penutup dinding dari multiplek 12 mm dan penutup atap menggunakan asbes/seng gelombang, lantai dengan discreeding.

6. Pekerjaan Pembuatan Steger Perancah dari Bambu

Perancah (scaffolding) atau steger merupakan konstruksi pembantu pada pekerjaan bangunan gedung. Perancah dibuat apabila pekerjaan bangunan gedung sudah mencapai ketinggian 2 meter dan tidak dapat dijangkau oleh pekerja. Perancah adalah work platform sementara.Perancah  bambu dapat dipindah-pindah dan sebagai pengikatnya memakai tali ijuk, karena tali ijuk ini tahan terhadap air, panas dsb. Pada perancah andang bambu ini sudah disetel terlebih dahulu, sehingga tinggi dan panjangnya tidak dapat distel kembali.

7. Pekerjaan Air dan Listrik Kerja

Penyediaan Air Kerja
Air kerja sangat diperlukan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan, dimana air kerja berfungsi untuk pekerjaan  testing comissioning dan campuran adukan pekerjaan lainnya. Untuk pengadaan air kerja diperlukan satu buah mesin pompa untuk distribusi air kerja. Pemasangan pompa air dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pemantekan untuk mendapatkan sumber air, kemudian dilakukan pemasangan pipa dan kran air. Air untuk keperluan kerja ditampung dalam toren air atau drum air. Air kerja dapat juga diperoleh dari sumber existing yang ada dengan penyambungan dan membayar sejumlah biaya yang telah ditentukan.

Penyediaan Listrik Kerja
Listrik kerja diperlukan untuk membantu pekerjaan pemotongan keramik, pemotongan besi, pompa air, penerangan kerja serta power untuk mengoperasikan alat bantu kerja lainnya. Pengadaan listrik kerja dengan membuat meteran listrik baru dengan pengajuan ke PLN atau dari Genset  tergantung dari efisiensinya terhadap pelaksanaan pekerjaan.

8. Pekerjaan Pembersihan Lapangan dan Perataan

Pembersihan lapangan adalah pekerjaan yang terdiri dari pembersihan lahan dari semua pohon, halangan-halangan, semak-semak, sampah, dan bahan lainnya yang tidak dikehendaki atau menggangu keberadaannya sesuai dengan yang diperintahkan oleh direksi Pekerjaan.

Teknis pelaksanaan pekerjaan

a). Membersihkan lapangan/Lokasi pembangunan dari hal-hal yang dapat merusak pelaksanaan pembangunan.
b). Penebangan pohon/pembersihan harus tuntas sampai pada akar-akarnya sehingga tidak merusak struktur tanah.

9. Pekerjaan Pagar Pengaman

Pembuatan pagar pengaman proyek dilaksanakan sebelum aktivitas pelaksanaan dilapangan dilakukan. Tujuannya adalah untuk menjamin keamanan kerja didalam lingkungan proyek dan sekaligus sebagai pemisah aktifitas diluar dan didalam areal proyek. Pagar pengaman ini dibuat berdinding seng dan disokong oleh tiang-tiang penyanggah yang kokoh, dibangun mengitari lokasi proyek sehingga dapat memenuhi fungsinya sebagai pengaman. Pembuatan pagar pengaman proyek membutuhkan waktu pelaksanaan ± 7 hari.

Teknis pelaksanaan pekerjaan
a). Mempersiapkan peralatanyang digunakan seperti : Meteran, Tang, Gergaji, Kakatua (Gegep), Palu dan Gunting Seng.
b). Melakukan pengukuran untuk menentukan batas-batas yang termasuk kedalam wilayah proyek.
c). Pemasangan papan kayu dan seng gelombang sebagai bahan utama pembuatan pagar pengaman.
d). Setelah papan dan seng siap untuk dipasang, maka pada bagian dalam pagar akan diberikan kayu penopang sebagai tumpuan.

Demikian penjelasan tentang metode pelaksanaan pekerjaan persiapan.
Semoga bermanfaat bagi yang membaca.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel