PEKERJAAN MEMBUAT RING BALOK BETON BERTULANG (10X15) CM TERMASUK SLOOF DAN KOLOM PRAKTIS
Teknis pelaksanaan pekerjaan
Ring balok adalah bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak diatas dinding bata, yang berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk meratakan beban dari struktur yang berada diatasnya, seperti beban oleh kuda – kuda.
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
1. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan pembesian, pekerjaan bekisting dan pekerjaan pengecoran.
2. Pekerjaan persiapan
a. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan membuat ring balok beton bertulang.
b. Approval material yang akan digunakan.
c. Persiapan material, antara lain: Portland cement, pasir, split, air, kaso, multiplek 12 mm, besi beton, kawat beton, dan paku.
d. Persiapan alat kerja, antara lain: theodolith ,concrete mixer, meteran, waterpass, cangkul, talang cor, ember, sendok semen, raskam, benang, dan selang air.
3. Pengukuran
Surveyor melakukan pengukuran dengan theodolith dan memberi tanda (marking) untuk posisi titik perletakan ring balok beton.
4. Pekerjaan pembesian
a. Pembesian dilakukan terpisah, jadi perakitan pembesian tidak dirakit pada area kerja ring balok.
b. Setelah semua peralatan tersedia pada lokasi yang jauh dari area kerja ring balok, selanjutnya pekerjaan pembesian siap dimulai.
c. Untuk ring balok (10x15) cm, disiapkan 2 buah besi diameter 12 untuk bagian atas dan 2 buah besi diameter 12 untuk bagian bawah.
d. Begel untuk ring balok menggunakan besi diameter 8 dengan jarak antar begel 15 cm.
e. Kemudian begel diikatkan dengan kawat bendrat sebagai pengkakuan ring balok, pengikatan dibantu dengan tang gegep.
f. Setelah semua pembesian selesai, pastikan kembali posisi dan ukuran tiap komponen pembesian sesuai, serta pastikan juga bahwa kawat beton telah terikat dengan sempurna.
5. Pekerjaan Bekisting
a. Bekisting dipasang dalam 3 sisi, sisi kanan, sisi kiri dan sisi bawah, dipasang dengan multiplek 12mm sebagai bahan bekisting + tulangan kayu kaso 4/6. .
b. Ukur bekisting menggunakan meteran agar mendapatkan hasil yang sesuai, setelah itu kemudian letakkan bekisting pada tempat yang sudah ditentukan.
c. Bekisting diberikan skoor dari kayu reng 3/4 sebagai penguat tekanan saat coran dituangkan, antar skoor diberi jarak sekitar 30cm dengan skoor lainnya.
d. Pemasangan skoor dapat menggunakan paku sebagai perekatnya, kemudian paku dipakukan dengan menggunakan palu.
6. Pekerjaan pengecoran
a. Setelah bekisting terpasang dengan baik, bekisting diolesi minyak bekisting kemudian letakkan pembesian ring balok pada posisinya tepat didalam bekisting.
b. Pastikan pembesian telah terletak dengan sempurna pada posisinya didalam bekisting dengan membuat tahu-tahu beton di bawah dan digantung kiri kanan bagian dalam bekisting, dengan maksud mendapatkan selimut beton.
c. Pengecoran beton dilakukan menggunakan mutu beton K225 ad. 1 Pc : 2 Ps : 3 Krl.
d. Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuang adukan beton ke area pengecoran, Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangI mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung pemadatan beton menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai kepadatan maksimal.
7. Pekerjaan pembongkaran bekisting ring balok
a. Setelah beton berumur 28 hari (beton konvensional), sementara bekisting samping (tidak menahan momen) dapat dibuka > 24 jam dimana bentuk beton sudah stabil..
b. Pertama-tama, multiplek dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar lekatan beton pada multiplek dapat terlepas.
c. Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepaskan push pull.
d. Kendorkan baut-baut/paku-paku yang ada pada bekisting kolom praktis, sehingga rangkaian/panel bekisting terlepas.
8. Pekerjaan perawatan beton ring balok
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan menyiram /membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu.