Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Pagar Beton
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan Pemagaran
A. Pekerjaan
Tanah dan Urugan
1.
Pekerjaan galian
tanah
Seluruh pekerjaan galian tanah harus dilaksanakan
menurut ukuran dan ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar atau menurut ukuran
dan ketinggian lain sebagaimana diperintahkan oleh Direksi. Yang dimaksud
dengan"ketinggian tanah" dalam perencanaan adalah "permukaan
tanah" sesudah pembersihan lapangan dan sebelum pekerjaan tanah dimulai.
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
w
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing
pekerjaan galian
tanah biasa.
tanah biasa.
w
Menyiapkan peralatan yang diperlukan
w
Melakukan pengukuran dengan menggunakan theodolith
untuk
mendapatkan level pasangan batu kali.
mendapatkan level pasangan batu kali.
w
Menandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok
kayu yang
diberi warna cat.
diberi warna cat.
w
Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar
pondasi
bagian bawah dengan kedalaman yang disyaratkan.
bagian bawah dengan kedalaman yang disyaratkan.
w Menggali sisi – sisi miringnya, sehinggga diperoleh kemiringan
yang tepat.
yang tepat.
w Buang tanah sisa galian ke tempat yang telah ditentukan.
w Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai dengan
rencana.
rencana.
2.
Pekerjaan urugan
tanah kembali
Teknis pelaksanaan pekerjaan
w menyiapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan yang akan digunakan
selama pelaksanaan pekerjaan ini berlangsung.
selama pelaksanaan pekerjaan ini berlangsung.
w Melaksanakan pekerjaan penimbunan kembali pada lokasi yang telah
ditentukan dan dengan melakukanpemadatan dengan menggunakan
alat yang telah ditentukan.
ditentukan dan dengan melakukanpemadatan dengan menggunakan
alat yang telah ditentukan.
w Urugan tanah dihampar dan diratakan dengan tenaga manual hinggan
membentuk ukuran yang sudah ditentukan, sesuai mal yang dibuat disiram
dan dipadatkan dengan alat perata manual, Sistem pemadatan dilakukan
perlapis min per 10cm urugan.
membentuk ukuran yang sudah ditentukan, sesuai mal yang dibuat disiram
dan dipadatkan dengan alat perata manual, Sistem pemadatan dilakukan
perlapis min per 10cm urugan.
B. Pekerjaan
Pondasi dan Beton
1.
Pasang pondasi floot
plat beton K.175
Teknis
pelaksanaan pekerjaan
A.
Pekerjaan pekerjaan
w Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pondasi
w Aproval material yang akan digunakan
w Persiapan lahan kerja, antara lain pekerjaan pembersihan lahan pekerjaan
w Persiapan material kerja : readymix, besi beton, kawat beton, semen PC,
pasir, kerikil, multiplek, paku, minyak begesting, balok, kaso, dll.
pasir, kerikil, multiplek, paku, minyak begesting, balok, kaso, dll.
w Persiapan alat bantu kerja, antara lain : hammering pile, concrate pump,
vibrator
theodolit, meteran, gregaji, schafolding , benang, selang,
cangkul,pipa bekisting dll.
B.
Fabrikasi Besi
Tulangan
Pelaksanaan
fabrikasi besi tulangan dilaksanakan pada tempat yang luas untuk menaruh,
memotong, membengkokan, dan merakit besi beton sesuai gambar kerja yang telah
disetujui. Besi beton yang digunakan harus memiliki spesifikasi sesuai dengan
gambar kerja serta RKS. Potongan dan bentuk besi sesuai gambar rencana. Perakitan
besi beton menggunakan kawat besi/beton. Besi yang telah di fabrikasi diberi
tanda sesuai tata letak penempatan (sesuai gambar rencana).
C.
Fabrikasi Bekisting
Pekerjaan fabrikasi
begisting dikerjaan di lokasi proyek untuk memudahakan pengukuran dan
mempercepat pekerjaan.
Untuk struktur plat
yang berada di bawah muka tanah, maka bekisting menggunakan multiplek atau
batako :
Sebelum bekisting
batako dipasang dilakukan pengukuran kembali dengan menggunakan theodolith
untuk kesikuaan dan leveling plat pondasi.
Begisting harus
rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton dapat baik.
Perkuatan terhadap
bekisting yang telah dipasang, agar begisting tidak ambruk atau jebol.
D.
Pengecoran beton
Sebelum melakukan
pengecoran beton terlebih dahulu membuat Job Mix Formula untuk menentukan
komposisi campuran yang diperlukan sehingga didapatkan mutu beton yang sesuai
dengan yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah dibuat kontraktor diserahkan
kepada direksi maupun pengawas lapangan untuk disetujui.
Pengecoran beton
dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk pengecoran beton yang
dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan kerja. Periksa kekuatan acuan yang
sudah dipasang /difabrikasi, semua ukuran dan perkuatan acuan diperiksa benar
dan disahkan oleh konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya. Bersihkan
seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah. Tuang beton
readymix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan beton diratakan
dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat padat dan tidak ada sarang
tawon. Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang akan dicor belum
siap.
E.
Curring Beton
Untuk bagian
horizontal adalah setelah buka bekesting, bagian luar disemprot air lalu dicure
dengan curing compound.
Untuk bagian vertical
setelah deshuttering dinding disemprot air lalu dicure dengan curing coumpound
construction joint dicure dengan air. Bagian lain dicuring dengan semprotan air
secara rutin selama ± 1 minggu. Bekesting dapat dibongkar apabila beton sudah
mencapai umurnya. Untuk bekisting multiplek yang berata dibawah muka tanah
bekisting tersebut juga ikut dilepas. Untuk bekisting batako yang berada
dibawah muka tanah bekisting tersebut tidak perlu dilepas.
C. Pekerjaan dinding dan plesteran
1. Pasang dinding bata merah ad. 1 : 5
Teknis pelaksanaan
pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
Ø Siapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan untuk proses
pelaksanaan pekerjaan.
Ø Bersihkan lokasi kerja dari hal hal yang akan mengganggu proses
pelaksanaan.
Ø Rendam terlebih dahulu bata merah kedalam bak air sekitar 7-9 jam agar
air meresap kedalam bata.
ØKemudian keringkan bata dengan meletakkannya pada tatakan dari kayu,
hindari dari pancaran sinar matahari langsung.
B. Pemasangan Bata
Ø Setelah memahami shop drawing berkaitan dengan posisi dan letak pasangan
bata, barulah pekerjaan pemasangan dinding bata
dilakukan
Ø Aduk spasi dari campuran semen : pasir : air dengan komposisi 1:4 untuk
spasi pasangan dinding bata kedap air (teraseram).
Ø Paku ditancapkan dengan menggunakan palu pada setiap ujung ujung bidang
pekerjaan pasangan dindin gbatu bata, kemudian rekatkan dan tarik benang
sebagai patokan kerataan tiap tiap pasangan atau lapisan dinding batu bata.
Ø Kemudian lakukan pemasangan dindin batu bata dengan menuyusun batu bata
dimulai dari lapisan terbawah atau lapisan dasar, higga pada lapisan
seterusnya.
Ø Penyusunan atau pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap dan tidak
boleh melebihi ketinggian 100 cm, jika pekerjaan sudah sampai pada ketinggian
100 cm, pekerjaan dihentikan dengan alasan kemampuan bata dan spasi dalam
menahan beban.
Ø Setiap bagian dinding bata yang berhubungan dengan kolom direkatkan
dengan angkur agar lebih kuat.
Ø Selalu lakukan pengecekan kerataan pasangan batu bata dengan menggunakan
waterpass agar pasangan dinding batu bata benar benar terpasang dengan rata dan
siku.
Ø Untuk setiap penghentian pekerjaan dinding batu bata lakukan atau berigi,
agar pada saat pekerjaan di teruskan tidak mempengaruhi kekuatan dinding.
2.
Pekejaan
plesteran + Acian ad. 1 : 5
Teknis pelaksanaan
pekerjaan
A.
Persiapan pekerjaan
Ø Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plesteran dan
acian.
Ø Approval material yang akan digunakan.
Ø Persiapan lahan kerja.
Ø Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir pasang dan air.
Ø Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran,
unting-unting, jidar, raskam, benang, kertas gosok, dll.
B.
Pelaksanaan
pekerjaan
Ø Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta tegak
lurus terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak
bergelombang.
Ø Tentukan dahulu titik/jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan
elektrikal.
Ø Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada permukaan dinding bata untuk menghindarkan
keretakan.
Ø Buat adukan untuk plesteran dinding bata.
Ø Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm, dengan
alat bantu unting-unting untuk loting, waterpass dan jidar alumunium.
Ø Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekityarnya, kemudian
ratakan dengan raskam dan jidar.
Ø Perataan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah dibuat.
Ø Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup
umur).
Ø Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air. Untuk memperoleh hasil acian yang halus,
setelah plesteran diberi lapisan acian semen, permukaan acian sebelum mengering
digosok dengan menggunakan kertas gosok.
D. Pekerjaan Finishing
1.
Pengecatan dinding + kolom
Teknis pelaksanaan pekerjaan
Ø Siapkan tenaga kerja, bahan dan alat.
Ø Buat requset pekerjaan dan ajukan kepada Konsultan Pengawas.
Ø Bersihkan permukaan dinding dari debu dan kotoran dengan kain lap.
Ø Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang
akan
dicat dengan
kertas semen, koran dan lakban.
Ø Haluskan plamur/sealer yang telah kering dengan amplas.
Ø Cek apakah permukaan dinding sudah rata.
Ø Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
Ø Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan
kuas
untuK bidang yang sempit.
Ø Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang tahap selanjutnya
sampai
finish dan
hasilnya benar-benar rata.